Nama Panggilan : SARIBAN
Tempat Lahir : TUBAN
Tanggal Lahir :…….,1920
Agama : ISLAM
Pekerjaan : PETANI
Bahasa yang dikuasai : INDONESIA & JAWA
Pengalaman Hidup Mbah Karso
Dulu beliau pernah bergabung dalam pasukan HIZBULLAH (Pejuang Indonesia yang
berasal dari kaum santri). Bertugas di perbatasan lamongan dan gresik, yaitu di
daerah brondong, nduduk sampean, dan di sekitar jalur rel kereta api
BOJONEGORO-JATIROGO. Teman satu perjuangannya juga ada yang melanjutkan
karirnya menjadi tentara dan pensiun serta mendapatkan haknya atas
pengabdiannya menjadi tentara.
Mbah KARSO SARIBAN memutuskan untuk kembali kekeluarganya dan menjadi
orang biasa di kampungnya. Beliau lahir di desa SENDANG REJO. Dan kemudian Menikah
dengan mbah NAHLEK (nama panggilan sehari2) dan dikaruniai lima orang anak. Dan
menetap di desa MOJOMALANG.. Menjalani kehidupan menjadi orang biasa. Bertani,
berkebun dan kadang juga menjadi buruh di pabrik kecap di bojonegoro. Istri
dirumah berdagang temu lawak dan gethuk singkong. Disini beliau dan istrinya
terkenal karena gethuk singkongnya.
Mengapa Mbah Karso tidak
melanjutkan karir menjadi seorang Veteran ?
Pada masa itu beliau takut mendapat fitnah dan terancam keselamatan
seluruh keluarganya. Karena masa itu kawan bisa saja menjadi lawan. Kalau dari
cerita beliau di rekaman cucunya. Masa itu disebut jaman karangan. Zaman yang
tak bisa ditentukan siapa lawan yang sebenarnya dan siapa kawan yang sejati.
Keinginan / Permintaan Apa yang
belum pernah di rasakan selama hidup ?
Beliau Ingin sekali bertemu dengan salah satu putranya yang sekarang di
Sumatera. Yang sampai kini belum pulang. Entah disana dia bekerja atau bagaimana.
Kabar terakhir berkomunikasi dengan keluarga katanya dia di lampung dan sedang
menggarap kebun karet.
Harapan/pesan Untuk Masyarakat
Indonesia Terhadap Para Pejuang
Harapan beliau agar kita semua adalah agar kita tidak melupakan jasa-jasa para pahlawan.
Bukan hanya pahlawan yang tertulis di kertas sejarah saja. Tapi juga pahlawan
disekitar kita yang mungkin menyembunyikan identitasnya. Karena suatu hal yang
pastinya kita tidak pernah /sulit mengerti. Karena setiap tentara itu memiliki
jiwa korsa yang tinggi. Jadi rahasia yang mungkin tertanam didirinya tak akan
pernah di ungkapkan kepada sembarang orang. Dan mungkin hanya berbagi
cerita sekedarnya saja. Yang hanya sebatas tentang cerita-cerita dimana dan apa yg
dilakukan saat ikut berperang. Suatu saat ada yang bertanya kepada beliau. Dimana
senjata dan pakaian perangnya ? Beliau pun lantas menjawab dengan nada yang
setengah terpaksa kalau senjata dan pakaian perangnya dibuang atau di
sembunyikan di telaga
Hari minggu, 22 juni 2014. Tepat pukul 16:35 WIB
Beliau wafat setelah sekian lama menderita karena sakit
Semoga amal ibadah beliau diterima
oleh ALLAH SWT.
AAMIIN.