Komunitas Penggiat Sejarah Perjuangan Bangsa dan Sahabat Para pejuang Indonesia (Community of National Struggle History Activists and Friends of Indonesian Warriors)

" Selamat Datang di Website Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI)"

Tampilkan postingan dengan label DONASI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DONASI. Tampilkan semua postingan

#Bantuan dan #Donasi untuk KCPI

Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) bekerja 24 Jam sehari baik secara online maupun offline. Sejak tahun 2011 hingga hari ini. KCPI masih tetap membutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk melaksanakan Kegiatan Edukasi sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia dan Biaya Operasional. Bantuan donasi yang anda berikan ini sangat berarti bagi KCPI  dan kami sangat berterima kasih. Bantuan Donasi yang kecil maupun besar tetap kami terima 

The Indonesian Warrior Love Community (KCPI) works 24 hours a day both online and offline. Since 2011 until today. KCPI still needs a large budget to carry out educational activities for the history of the struggle of the Indonesian nation and operational costs. The donation that you provide means a lot to KCPI and we are very grateful. We accept small and large donations


Kami Menerima Sumbangan /Donasi untuk Biaya Operasional Komunitas
dengan Cara Scan Barcode Menggunakan Aplikasi DANA.
dan ditujukan Kepada Heri Eriyadi (Founder KCPI)







Share:

PERMOHONAN #BANTUAN #DONASI FOTO #PAHLAWAN UNTUK #SEKOLAH DASAR


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, salam kebajikan

Mohon Bantu Program KCPI berupa donasi dalam Kegiatan Pencetakan penyebaran Banner berisi foto Para Pahlawan di Indonesia untuk 1000 sekolah Dasar yang berlokasi (Sementara) di Jakarta Bogor  Depok tangerang dan Bekasi !

Tujuan Prorgram ini adalah memperkenalkan kembali kepada Para generasi Penerus yang masih di bangku Sekolah dasar agar tidak lupa dengan sejarah perjuangan Bangsa Dan pengorbanan para pahlawan indonesia.

perlu diketahui, Sejak dua mata pelajaran Pendidikan moral Pancasila (PMP) dan Pendidikan Sejaran Perjuangan Bangsa (PSPB) di hilangkan dari Kurikulum Pendidikan Nasional, menyebabkan menurun nya Moral siswa dan Pengetahuan Umum Sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

untuk itu kami berharap dengan hadirnya foto para pahlawan yang ada di sekolah masing masing, akan mengembalikan pengetahuan dan rasa kebanggaan siswa sebagai penerus bangsa.

Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) bekerja 24 Jam sehari baik secara online maupun offline. Sejak tahun 2011 hingga hari ini, KCPI membutuhkan biaya untuk Kegiatan Sosial dan Operasional. 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, best wishes to all of us, Shalom, Uncle Swastiastu, Namo Buddhaya, greetings of kindness

Please help the KCPI Program in the form of donations in the Printing Activity for the distribution of Banners containing photos of Heroes in Indonesia for 1000 Elementary schools located (Temporarily) in Jakarta Bogor Depok Tangerang and Bekasi!

The aim of this program is to reintroduce the next generation who are still in elementary school so they don't forget the history of the nation's struggle and the sacrifices of Indonesian heroes.

It should be noted, since the two subjects of Pancasila Moral Education (PME) and National Struggle History Education (NSHE) were removed from the National Education Curriculum, causing a decline in student morale and general knowledge of the history of the struggle of the Indonesian nation.

For this reason, we hope that the presence of photos of the heroes in their respective schools will restore students' knowledge and sense of pride as the nation's successors.

The Indonesian Warrior Love Community (IWLC) works 24 hours a day both online and offline. Since 2011 until today, IWLC requires funds for Social and Operational Activities.


Kami Menerima Sumbangan /Donasi untuk Biaya Operasional Komunitas
dengan Cara Scan Barcode Menggunakan Aplikasi DANA.
dan ditujukan Kepada Heri Eriyadi (Founder KCPI)






Share:

BANTUAN SOSIAL #KCPI KE SERANG, BANTEN.

Masih ingatkah kita dengan berita tentang anak-anak di Banten yang harus menyebrangi sungai setiap hari demi bisa sampai di sekolah nya ? walapun mereka harus mengalami resiko jatuh dan tengelam di sungai ?

Perjuangan anak-anak itu hanya sebagian kecil dari banyak permasalahan pendidikan di Banten. seperti itulah info yang KCPI dapatkan dari masyarakat. bahwa masih ada sekolah disana yang kondisi sekolahnya sangat memprihatinkan. akses transportasi yang masih tanah (belum di aspal), kondisi gedung yang mulai hancur. ruangan kelas yang tidak ada meja dan kursinya hingga fasilitas lain yang jauh dari suasana aman dan nyaman bagi peserta didik.

untuk itulah maka Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) akan melaksanakan kunjungan ke salah satu sekolah di pelosok banten dalam rangka membuktikan dan melaporkan kepada masyarakat apa yang sebenarnya terjadi dalam proses kebijakan pendiidkan diwilayah tersebut.

Kunjungan akan dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 11 Agustus 2018 pukul 09.00 WIB s.d selesai dengan acara utama memberikan motivasi dan semangat kepada peserta didik, guru dan jajaran nya yang ada disana serta memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah, buku-buku sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan Poster Pahlawan Indonesia.

Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) bekerja 24 Jam sehari baik secara online maupun offline, Sejak tahun 2011 hingga hari ini. KCPI membutuhkan biaya untuk Kegiatan Sosial dan Operasional. 

Do you still remember the news about the children in Banten who have to cross the river every day to get to school? even though they have to risk falling and drowning in the river?

The children's struggles are only a small part of the many educational problems in Banten. Such is the information that KCPI gets from the public. that there are still schools there whose conditions are very apprehensive. transportation access that is still dirt (not asphalted), the condition of buildings that are starting to crumble. classrooms that do not have tables and chairs to other facilities that are far from a safe and comfortable atmosphere for students.

For this reason, the Indonesian Warrior Love Community (KCPI) will carry out a visit to a school in remote areas of Banten in order to prove and report to the public what is actually happening in the education policy process in that area.

The visit will be carried out on Saturday 11 August 2018 at 09.00 WIB until finished with the main event providing motivation and enthusiasm to students, teachers and their staff who are there and providing assistance in the form of school supplies, books on the history of the Indonesian nation's struggle and Hero Posters Indonesia.

The Indonesian Warrior Love Community (KCPI) works 24 hours a day both online and offline, since 2011 until today. KCPI requires funds for Social and Operational Activities.




Kami Menerima Sumbangan /Donasi untuk Biaya Operasional Komunitas
dengan Cara Scan Barcode Menggunakan Aplikasi DANA.
dan ditujukan Kepada Heri Eriyadi (Founder KCPI)



Share:

PAK SA’AMIN MANTAN JURU MASAK KOPASKA TNI AL

PAK SA’AMIN MANTAN JURU MASAK KOPASKA TNI AL

Salah satu saksi Perjuangan bangsa Indonesia kembali telah berhasil di temukan oleh KCPI pada awal tahun 2018 ini. Menambah panjang daftar para pejuang terlantar yang perlu diberikan perhatian oleh kita semua.

Pak Sa’amin kakek yang sudah tua kelahiran Jakarta tanggal 13 April 1941 pada beberapa waktu telah bersedia menceritakan pengalaman hidupnya Kepada KCPI : 

Pak Sa’amin saat ini. hidup sebatang kara sejak istrinya meninggal dunia. Beliau sudah tidak bekerja, Kebutuhan sehari hari beliau berupa makan dan tempat tinggal di jamin oleh dua orang anaknya. Kakek berusia 77 tahun ini hidup sendiri di rumah petak yang sempit di kawasan Cipadu Kota Tangerang Selatan. Banyak masyarakat sekitar yang tidak tau siapa pak Sa’amin hingga ditemukan oleh tim KCPI.

Pak Saamin awalnya adalah seorang tukang sol yang mengembara hingga ke kepulauan Bangka Belitung. Pada saat itu sedang terjadi peristiwa Pemberontakan PERMESTA. Para tukang sol teman Pak Sa’amin pada masa itu dikenal dekat dengan TNI hingga seringkali mendapat tugas khusus dari TNI agar menjadi mata-mata sebagai informan militer dan masuk kedalam sarang pembeontak PERMESTA yang ada di atas gunung.

Pak Sa’amin pada waktu itu pernah mengingatkan kepada teman-teman nya sesama Tukang Sol agar jangan menerima tugas itu karena sangat berbahaya Resikonya nyawa sebagai taruhan nya. Tapi dua orang teman nya menerima dan melaksanakan tuagas naik ke gunung. Al hasil, dua orang temannya dikabarkan gugur dan tidak pernah kembali lagi hingga sekarang. 

Pak Saamin yang selamat karena tidak ikut naik ke gunung akhirnya kembali ke Jakarta dan di terima sebagai pegawai juru masak di dapur umum Satuan Komando Pasukan Katak (KOPASKA) TNI AL yang sedang berlatih perang di Kepulauan Seribu. Selama sebulan pak saamin bertugas disana dan baru kembali ke darat setelah latihan Selesai.

Tugas Pak Sa’amin waktu itu adalah bangun pagi jam 2 menyiapkan bahan yang akan dimasak bersama teman teman nya dan di awasi langsung oleh atasan nya seorang Kopral TNI AL. mereka mengolah makanan dalam jumlah yang besar untuk konsumsi KOPASKA berupa ekstrapuding berupa Nasi, Telur, susu, roti, sayur dan Buah.

Pada Saat itu meskipun tugasnya adalah hanya seorang juru masak tapi mereka tetap di beri senjata jenis Laras panjang untuk menjaga diri bila suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan dalam kondisi pertempurna. Pak Saamin bertugas sebagai juru masak di lingkungan militer hingga tahun 1966 terakhir di Sekolah Staf dan Komando TNI AL (SESKOAL) di Cipulir  Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Selesai Tugas di SESKOAL pak sa’amin kembali menjadi rakyat biasa dan di tugaskan oleh pemerintah sebagai anggota Pertahanan sipil (HANSIP). Pada masa itu sedang bergejolak peristiwa pemberontakan G30S/PKI. Maka setiap anggota HANSIP diberikan kemampuan militer berupa teknik menyerang dan menembak oleh Satuan TNI AD. Tujuan nya adalah mempersiapkan rakyat untuk membasmi G30S/PKI. Tapi sayang belum sempat dilaksanakan, pak Harto sebagai PANGKOSTRAD bersama dengan prajurit TNI AD dibawah pimpinan nya saat itu sudah lebih dulu membasmi PKI.

Kini semua tinggal kenangan buat pak Sa’amin karena teman-teman nya sudah banyak yang tua dan kemungkinan sudah meninggal dunia. Hanya 2-3 orang yang masih hidup hingga saat ini. Itupun tidak tau dimana adanya katanya.

Pak Sa’amin berharap agar pemerintah tidak melupakan begitu saja jasa yang pernah dilakukan beliau dan teman teman nya. Beliau bilang, selama menjadi pegawai di lingkungan TNI AL tidak pernah diberikan gaji sebagai ganti tenaga yang sudah dikeluarkan nya.

Pak Sa’amin sekarang sudah tua hidup sendiri dan tidak punya kasur untuk sekedar tidur dan istirahat dihari tuanya. beliau berharap masih ada masyarakat dizaman ini yang peduli dengan kondisi orang-orang tua yang pernah berjuang untuk bangsa ini. 

Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) bekerja 24 Jam sehari baik secara online maupun offline . Sejak tahun 2011 hingga hari ini. KCPI membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk Kegiatan Sosial dan Operasional. Bantuan donasi anda dapat di kirim ke : No Rekening Bank BCA : 3452-157-362 a.n Heri Eriyadi Safitri (Founder KCPI)

Share:

Bantu Kami Memperjuangkan Nasib Para #Pejuang


Bantu Kami Memperjuangkan Nasib Para Pejuang di Indonesia !
dengan cara memberikan donasi untuk disalurkan kembali kepada Para Pejuang yang membutuhkan

Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) bekerja 24 Jam sehari baik secara online maupun offline . Sejak tahun 2011 hingga hari ini. KCPI membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk Kegiatan Sosial dan Operasional. 

Help us fight for the fate of fighters in Indonesia!
by giving donations to be distributed back to the Warriors in need

The Indonesian Warrior Love Community (KCPI) works 24 hours a day both online and offline. Since 2011 until today. KCPI requires a large amount of money for Social and Operational Activities.

Kami Menerima Sumbangan /Donasi untuk Biaya Operasional Komunitas
dengan Cara Scan Barcode Menggunakan Aplikasi DANA.
dan ditujukan Kepada Heri Eriyadi (Founder KCPI)




Share:

hubungi Kami


Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI)
" Komunitas Penggiat Sejarah Perjuangan Bangsa dan Sahabat Pejuang Indonesia"

Sekretariat  :
Jl. KH. Wahid Hasyim Jurang Mangu Timur Pondok Aren Kota Tangerang Selatan
e-Mail  : komunitascintapejuangindonesia@gmail.com

Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) bekerja 24 Jam sehari baik secara online maupun offline . Sejak tahun 2011 hingga hari ini. KCPI membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk Kegiatan Sosial dan Operasional. 

Indonesian Warrior Love Community (KCPI)
" Community of National Struggle History Activists and Friends of Indonesian Warriors"

Secretariat :
Jl. KH. Wahid Hasyim Jurang Mangu Timur Pondok Aren South Tangerang City
e-Mail : communionlovepejuangindonesia@gmail.com

The Indonesian Warrior Love Community (KCPI) works 24 hours a day both online and offline. Since 2011 until today. KCPI requires a large amount of money for Social and Operational Activities.


Kami Menerima Sumbangan /Donasi untuk Biaya Operasional Komunitas
dengan Cara Scan Barcode Menggunakan Aplikasi DANA.
dan ditujukan Kepada Heri Eriyadi (Founder KCPI)




Share:

Postingan Populer KCPI