Komunitas Penggiat Sejarah Perjuangan Bangsa dan Sahabat Para pejuang Indonesia (Community of National Struggle History Activists and Friends of Indonesian Warriors)

" Selamat Datang di Website Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI)"

PAK SA’AMIN MANTAN JURU MASAK KOPASKA TNI AL

PAK SA’AMIN MANTAN JURU MASAK KOPASKA TNI AL

Salah satu saksi Perjuangan bangsa Indonesia kembali telah berhasil di temukan oleh KCPI pada awal tahun 2018 ini. Menambah panjang daftar para pejuang terlantar yang perlu diberikan perhatian oleh kita semua.

Pak Sa’amin kakek yang sudah tua kelahiran Jakarta tanggal 13 April 1941 pada beberapa waktu telah bersedia menceritakan pengalaman hidupnya Kepada KCPI : 

Pak Sa’amin saat ini. hidup sebatang kara sejak istrinya meninggal dunia. Beliau sudah tidak bekerja, Kebutuhan sehari hari beliau berupa makan dan tempat tinggal di jamin oleh dua orang anaknya. Kakek berusia 77 tahun ini hidup sendiri di rumah petak yang sempit di kawasan Cipadu Kota Tangerang Selatan. Banyak masyarakat sekitar yang tidak tau siapa pak Sa’amin hingga ditemukan oleh tim KCPI.

Pak Saamin awalnya adalah seorang tukang sol yang mengembara hingga ke kepulauan Bangka Belitung. Pada saat itu sedang terjadi peristiwa Pemberontakan PERMESTA. Para tukang sol teman Pak Sa’amin pada masa itu dikenal dekat dengan TNI hingga seringkali mendapat tugas khusus dari TNI agar menjadi mata-mata sebagai informan militer dan masuk kedalam sarang pembeontak PERMESTA yang ada di atas gunung.

Pak Sa’amin pada waktu itu pernah mengingatkan kepada teman-teman nya sesama Tukang Sol agar jangan menerima tugas itu karena sangat berbahaya Resikonya nyawa sebagai taruhan nya. Tapi dua orang teman nya menerima dan melaksanakan tuagas naik ke gunung. Al hasil, dua orang temannya dikabarkan gugur dan tidak pernah kembali lagi hingga sekarang. 

Pak Saamin yang selamat karena tidak ikut naik ke gunung akhirnya kembali ke Jakarta dan di terima sebagai pegawai juru masak di dapur umum Satuan Komando Pasukan Katak (KOPASKA) TNI AL yang sedang berlatih perang di Kepulauan Seribu. Selama sebulan pak saamin bertugas disana dan baru kembali ke darat setelah latihan Selesai.

Tugas Pak Sa’amin waktu itu adalah bangun pagi jam 2 menyiapkan bahan yang akan dimasak bersama teman teman nya dan di awasi langsung oleh atasan nya seorang Kopral TNI AL. mereka mengolah makanan dalam jumlah yang besar untuk konsumsi KOPASKA berupa ekstrapuding berupa Nasi, Telur, susu, roti, sayur dan Buah.

Pada Saat itu meskipun tugasnya adalah hanya seorang juru masak tapi mereka tetap di beri senjata jenis Laras panjang untuk menjaga diri bila suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan dalam kondisi pertempurna. Pak Saamin bertugas sebagai juru masak di lingkungan militer hingga tahun 1966 terakhir di Sekolah Staf dan Komando TNI AL (SESKOAL) di Cipulir  Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Selesai Tugas di SESKOAL pak sa’amin kembali menjadi rakyat biasa dan di tugaskan oleh pemerintah sebagai anggota Pertahanan sipil (HANSIP). Pada masa itu sedang bergejolak peristiwa pemberontakan G30S/PKI. Maka setiap anggota HANSIP diberikan kemampuan militer berupa teknik menyerang dan menembak oleh Satuan TNI AD. Tujuan nya adalah mempersiapkan rakyat untuk membasmi G30S/PKI. Tapi sayang belum sempat dilaksanakan, pak Harto sebagai PANGKOSTRAD bersama dengan prajurit TNI AD dibawah pimpinan nya saat itu sudah lebih dulu membasmi PKI.

Kini semua tinggal kenangan buat pak Sa’amin karena teman-teman nya sudah banyak yang tua dan kemungkinan sudah meninggal dunia. Hanya 2-3 orang yang masih hidup hingga saat ini. Itupun tidak tau dimana adanya katanya.

Pak Sa’amin berharap agar pemerintah tidak melupakan begitu saja jasa yang pernah dilakukan beliau dan teman teman nya. Beliau bilang, selama menjadi pegawai di lingkungan TNI AL tidak pernah diberikan gaji sebagai ganti tenaga yang sudah dikeluarkan nya.

Pak Sa’amin sekarang sudah tua hidup sendiri dan tidak punya kasur untuk sekedar tidur dan istirahat dihari tuanya. beliau berharap masih ada masyarakat dizaman ini yang peduli dengan kondisi orang-orang tua yang pernah berjuang untuk bangsa ini. 

Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) bekerja 24 Jam sehari baik secara online maupun offline . Sejak tahun 2011 hingga hari ini. KCPI membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk Kegiatan Sosial dan Operasional. Bantuan donasi anda dapat di kirim ke : No Rekening Bank BCA : 3452-157-362 a.n Heri Eriyadi Safitri (Founder KCPI)

Share:

Postingan Populer KCPI

PROFIL KCPI

Bantu Perjuangan KCPI

Bantu Perjuangan KCPI
Klik Donasi

Entri yang Diunggulkan

KCPI Siap Menjadi Narasumber Wawasan Kebangsaan

KCPI siap memberi materi sebagai Nara sumber Bidang Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan berlatar belakang sejarah perjuangan bangsa kepada ...