Hari ini di Bank BJB Cabang Ciledug secara tidak sengaja saya (Founder KCPI) disapa oleh Seorang Polisi. Siapa dia ? Ternyata dia adalah Bastian. Bastian adalah salah satu murid saya waktu saya mengajar di SMP Hang Tuah 2 Kebayoran Lama Jakarta Selatan. sekarang Bastian Bertugas sebagai Anggota Kepolisian unit Reserse di Polres kota Tangerang Provinsi Banten berpangkat Brigadir Polisi satu (Briptu). Alhamdulillah hingga hari ini beliau masih ingat ( tidak lupa) dengan saya yang pernah menjadi guru nya. Saya mendoakan Semoga dia selalu sukses
Tampilkan postingan dengan label Founder KCPI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Founder KCPI. Tampilkan semua postingan
Heri Eriyadi (Founder KCPI) Alumni Pemantapan Nilai Wawasan Kebangsaan (TAPLAI) Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (LEMHANNAS RI) Angkatan 1 Tahun 2022
Heri Eriyadi Safitri, S.Kom, MG, C. STMI (Founder KCPI)
Alumni Pemantapan Nilai Wawasan Kebangsaan (TAPLAI) Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (LEMHANNAS RI) Angkatan 1 Tahun 2022
Heri Eriyadi Safitri, S.Kom, MG, C. STMI (Founder of KCPI)
Alumni of Consolidation of National Insight Values (TAPLAI) of the Republic of Indonesia National Defense Institute (LEMHANNAS RI) Batch 1 of 2022
Heri Eriyadi Founder KCPI (Berpakaian Pembina Pramuka berdiri paling Kanan) foto Bersama siswa SMA BK3 di Taman Makam Pahlawan Taruna Kota Tangerang
Heri Eriyadi Founder KCPI (Berpakaian Pembina Pramuka berdiri paling Kanan) foto Bersama siswa SMA BK3 di Taman Makam Pahlawan Taruna Kota Tangerang
Tentang kami
Selamat datang di Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI)
Salam KCPI...
Di Komunitas ini kami saling berbagi informasi tentang berbagai hal yang menarik dan layak diketahuii tentang sejarah para pahlawan yang berjuang ketika perang Kemerdekaan hingga berakhirnya perang kemerdekaan Republik Indonesia (antara tahun 1940 s.d tahun 1958).
Dengan terbentuknya Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI), kami mengharapkan agar para pemuda Indonesia pada saat ini, hingga generasi dimasa yang akan datang dapat terus mengingat sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan tetap menghargai jasa para pahlawan serta menghormati para pejuang yang masih hidup.
Awal terbentuknya gagasan pendirian komunitas ini adalah ketika kami melihat kenyataan, banyak komunitas di Indonesia yang kurang mengangkat jiwa nasionalisme secara utuh. Kebanyakan dari komunitas tersebut hanya menampilkan kebanggaan sebatas atribud atau seragam yang mereka gunakan. Dalam hal ini kami menilai komunitas tersebut tidak menyentuh jiwa nasionalisme Indonesia yang sudah mulai berkurang pada saat ini.
Komunitas kami tertarik dengan keberadaan para mantan pejuang di Indonesia, terutama yang berasal dari kalangan masyarakat sipil. Mereka secara suka rela ikut serta berperang mengorbankan jiwa raga melawan penjajah pada saat itu. Ketika perang berakhir, hanya sebagian kecil dari mereka yang meneruskan karirnya di bidang militer dan mendapatkan sedikit tunjangan hidup dan penghargaan dari pemerintah Indonesia. Namun, sebagian besar lagi dari mereka kembali menjadi rakyat biasa. Mereka para mantan pejuang tersebut ada yang kembali menjadi petani, nelayan, guru, pegawai, dan lain sebagainya.
Bagi para pejuang yang menjalankan hidupnya sebagai seorang veteran, setidaknya mereka mendapatkan apa yang menjadi hak mereka sebagai tanda penghargaan atas jasa-jasanya ikut serta mempertahankan Negara ini. Sedangkan bagi para pejuang yang sama, tapi tidak meneruskan karir di bidang militer, pada saat usia mereka saat ini tidak pernah lagi mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah dalam hal ini lembaga yang bergerak di bidang sosial.
Kesenjangan sosial yang berbeda tersebut, tampak terlihat jelas apabila kita melihat langsung kenyataan hidup mereka saat ini. Di kota besar seperti Jakarta, banyak kita ketahui lewat media cetak maupun elektronik yang memberitakan kondisi mereka saat ini. Mereka para pejuang yang dulu pernah berjasa membela Negara ini tanpa mengharapkan balas jasa, saat ini sulit menjalani hidup karena tidak mendapat jaminan apapun. Mereka dengan terpaksa menjalani sisa hidup dan mencari nafkah yang membuat kami tersentuh. Ada yang menjadi penjaga pintu kereta api, penarik becak, tukang parkir, tukang angkut di pasar-pasar, buruh tani, tukang tambal ban, tukang sul sepatu, bahkan pernah di laporkan ada dari mereka yang mengharapkan bantuan kepada masyarakat dengan cara meminta sumbangan dari pintu kepintu hanya untuk biaya makan setiap hari, dll.
Untuk itulah kami tergerak untuk membentuk suatu komunitas, yang tujuannya adalah sebagai penghubung antara mereka para mantan pejuang yang tidak pernah mendapat perhatian dengan masyarakat, agar ada yang dapat kita berikan kepada mereka baik berupa bantuan moril maupun materil dengan tujuan sebagai bentuk kepedulian dan upaya menghibur masa-masa tua mereka. Mereka para mantan pejuang tersebut tidak membutuhkan penghargaan apapun. Tapi, kita layak memberikan pengakuan dan perhatian pada mereka.
tetap berjuang, selalu waspada dan merdeka !!!
Salam KCPI
Salam KCPI
Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI)
Jl. KH Wahid Hasyim Jurang Mangu Timur Pondok Aren Kota Tangerang Selatan. Banten, Indonesia. Whatsapp : 0878-7726-5522. e-Mail : projasonline@gmail.com
Berkibarlah Bendera Negeriku (Gombloh) By Azkiya dan Heri Eriyadi
"Berkibarlah Benderaku" (Gombloh).
Vokal By : Azkiya Siswi SD Islam Al-Ikhwan Kecamatan Pinang Kota Tangerang, & Music By : Heri Eriyadi (Founder KCPI)
#gombloh
#laguNasional
#berkibarlahbenderaku
#komunitascintapejuangindonesia
KCPI : Mohon Aktifkan Kembali Mata Pelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) dan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) !
"KCPI berharap kepada pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia agar mengkaji ulang dan bersedia mengembalikan mata Pelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) dan Mata Pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Dengan mengaktifkan kembali kedua mata pelajaran tersebut kami berharap semoga para generasi muda khususnya para pelajar mulai tingkat dasar dan menengah (SD/SMP/SMA) dapat selalu ingat dengan sejarah, menghargai dan meneruskan kembali jiwa dan semangat perjuangan para pendiri bangsa"
Heri Eriyadi Safitri, S.Kom, MG, C.STMI
(Founder KCPI)
"KCPI hopes that the government, especially the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia, will review and be willing to return the National Struggle History Education Subject (PSPB) and Pancasila Moral Education Subject (PMP). By reactivating these two subjects, we hope that the younger generation will especially students starting from elementary and secondary levels (SD/SMP/SMA) can always remember history, appreciate and pass on the spirit and fighting spirit of the founding fathers of the nation"
Heri Eriyadi Safitri, S. Kom, MG, C. STMI
(Founder of KCPI)
#MPRRI, #DPRRI, #PRESIDENRI, #SEKNEGRI, #KEMENDIKBUDRI, #PANCASILA, #MORAL, #INDONESIA
Profil Heri Eriyadi Pendiri Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI)
Heri Eriyadi Pendiri Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) |
Bio Data
- Nama Lengkap : Heri Eriyadi Safitri, S.Kom, MG, C.STMI.
- Nama Panggilan : Heri Eriyadi / Ka Heriyadi.
- Tempat Tanggal lahir : Jakarta, 20 November 1971.
- Alamat : Jl. Sunan Gunung jati Peninggilan Ciledug Kota Tangerang
- Status : Menikah.
- Agama : Islam.
- e-Mail : heri.eriyadi@gmail.com.
Pendidkan :
- SD Negeri Pondok Betung IV Tangerang
- SMP Negeri 178 Rempoa Jakarta Selatan
- SMA Hang Tuah 1 Kebayoran Lama Jakarta Selatan .
- Sekolah Tinggi Teknologi Banten.
Pengalaman Organisasi :
- Trainer & Motivator.di "Motivator Siswa".
- Direktur CV.Projasonline.
- Pembina Pramuka
- Nara Sumber dan Anggota Pusat Pendididkan Wawasan Kebangsaan (PPWK) badan kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) Provinsi DKI Jakarta.
Penghargaan :
- Penerima Lencana Pancawarsa dari Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Banten Tahun 2015.
- Penerima Reward sebagai Pendiri Komunitas Inspiratif 2012 Dari Clean Generation Tangerang Selatan.
- Penerima Penghargaan dari Universitas Bunda Mulia Jakarta.
- Penerima Penghargaan dari V&J Resto (Restoran Kuliner Khas Belanda)
- Penerima Penghargaan dari Britzone English Community di kemendikbud RI
- Penerima Penghargaan dari Radio Indika FM Jakarta.
Sejak Kecil sudah Menyukai dunia Militer
Heri Eriyadi Pendiri KCPI
Kemudian Heri berpikir untuk mengangkat para pejuang Nasional jaman kemerdekaan. Menurutnya, masih banyak pejuang – pejuang saat itu yang patut dibanggakan. Ternyata, Heri baru tahu kalau hanya 1 dari 10 pelaku pertempuran zaman dulu yang merupakan tentara asli. Sisanya kebanyakan berprofesi sebagai petani, nelayan, dan guru.
Setelah Ia telusuri lagi, ternyata ada perbedaan antara rakyat yang menjadi pejuang dengan tentara pensiunan. Rakyat yang menjadi pejuang, usai masa perang, mereka kembali melakoni profesi semula sebagai masyarakat sipil. Kadang beberapa dari mereka hidup terlantar. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari mereka hidup susah.
Dari situ, Heri memutuskan untuk membentuk sebuah komunitas yang dinamakan Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI). “Kami menaungi para pejuang masa perang dulu. Komunitas ini juga rutin mengunjungi para pejuang untuk mengetahui kebutuhan dan kondisi kesehatan mereka,” ujarnya.
Hingga saat ini sudah banyak donatur tetap yang terus memberikan dana untuk kebutuhan para pejuang. “Kami juga terus mendata para pejuang masa perang untuk ikut bergabung dengan KCPI. Bagi saya para pejuang itu harus mendapatkan penghargaan. Mereka sudah berjasa pada kemerdekaan Indonesia dan berjuang di medan perang,” terang Heri.
Sayangnya, saat ini Heri melihat banyak murid – murid yang rasa nasionalismenya sudah berkurang. Apa yang mereka banggakan kebanyakan berasal dari luar negeri. Padahal banyak potensi – potensi dan sejarah dari dalam negeri yang bisa dibanggakan. “Maka itu, dalam setiap kesempatan saya terus menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk membantu dan menghargai jasa para pejuang,” pungkasnya.
Reporter: Alfi Dinilhaq
Editor: Ari Astriawan/Denny
Foto: Info Serpong/Achmad Rizky
http://infonitas.com/serpong/2014/11/10/jangan-sampai-pejuang-kemerdekaan-hidup-terlantar/