Heri Eriyadi Pendiri KCPI
Kemudian Heri berpikir untuk mengangkat para pejuang Nasional jaman kemerdekaan. Menurutnya, masih banyak pejuang – pejuang saat itu yang patut dibanggakan. Ternyata, Heri baru tahu kalau hanya 1 dari 10 pelaku pertempuran zaman dulu yang merupakan tentara asli. Sisanya kebanyakan berprofesi sebagai petani, nelayan, dan guru.
Setelah Ia telusuri lagi, ternyata ada perbedaan antara rakyat yang menjadi pejuang dengan tentara pensiunan. Rakyat yang menjadi pejuang, usai masa perang, mereka kembali melakoni profesi semula sebagai masyarakat sipil. Kadang beberapa dari mereka hidup terlantar. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari mereka hidup susah.
Dari situ, Heri memutuskan untuk membentuk sebuah komunitas yang dinamakan Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI). “Kami menaungi para pejuang masa perang dulu. Komunitas ini juga rutin mengunjungi para pejuang untuk mengetahui kebutuhan dan kondisi kesehatan mereka,” ujarnya.
Hingga saat ini sudah banyak donatur tetap yang terus memberikan dana untuk kebutuhan para pejuang. “Kami juga terus mendata para pejuang masa perang untuk ikut bergabung dengan KCPI. Bagi saya para pejuang itu harus mendapatkan penghargaan. Mereka sudah berjasa pada kemerdekaan Indonesia dan berjuang di medan perang,” terang Heri.
Sayangnya, saat ini Heri melihat banyak murid – murid yang rasa nasionalismenya sudah berkurang. Apa yang mereka banggakan kebanyakan berasal dari luar negeri. Padahal banyak potensi – potensi dan sejarah dari dalam negeri yang bisa dibanggakan. “Maka itu, dalam setiap kesempatan saya terus menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk membantu dan menghargai jasa para pejuang,” pungkasnya.
Reporter: Alfi Dinilhaq
Editor: Ari Astriawan/Denny
Foto: Info Serpong/Achmad Rizky
http://infonitas.com/serpong/2014/11/10/jangan-sampai-pejuang-kemerdekaan-hidup-terlantar/