Sultan Agung Anyokrokusumo lahir tahun 159l di Yogyakarta. Ia adalah cucu dari Sutawijaya atau yang lebih dikenal dengan Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram.
Sejak tahun 1613 Sultan Agung berkuasa di kerajaan Mataram dengan keagungan dan kebijaksanaannya ia berusaha mempersatukan seluruh Jawa. Wawasannya tidak terbatas pada bidang politik dan ekonomi tetapi juga pada bidang kebudayaan yang luas dan menjangkau jauh ke depan.
Sultan Agung merupakan putra Indonesia pertama yang menyerang Belanda secara teratur dan besarbesaran. Ketika itu kompeni Belanda telah menguasai beberapa daerah di Indonesia, antara lain Batavia. Hak monopoli dagang yang dituntut Belanda sangat bertentangan dengan pendirian Sultan Agung, apalagi setelah Belanda mengadakan perampokan di Bandar Jepara.
Pertentangan ini semakin meruncing, sehingga peperangan tak dapat dihindarkan lagi. Dua kali serangan dilakukan oleh pasukan Mataram ke Batavia. Setelah serangan pertama tahun 1628 mengalami kegagalan, maka Sultan Agung menyiapkan serangan keduanya, Persiapan dilakukan dengan teliti dan seksama dan serangan kedua dimulai pada 22 Agustus 1629 dan sasarannya benteng-benteng Belanda antara lain Pare/,Holland, Robijn, dan Safier dan Diamant. Namun serangan kedua inipun gagal.
Sultan Agung wafat 1645. Ia adalah seorang yang anti penjajah dan penganut agama Islam yang taat.