"Ada satu kelompok yang masih belum banyak dikenal oleh masyarakat yaitu pejuang. Pejuang disini adalah tentara yang diambil dari rakyat biasa dan rela ikut membantu perang di Indonesia serta mereka ingin mendapatkan hak mereka kembali,"
Jakarta, Aktual.co — Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) meminta masyarakat untuk turut membantu dalam memberi perhatian bagi pejuang Indonesia agar tidak ada lagi pejuang yang merasa dilupakan atas jasa-jasa yang telah mereka berikan kepada bangsa.
"Ada satu kelompok yang masih belum banyak dikenal oleh masyarakat yaitu pejuang. Pejuang disini adalah tentara yang diambil dari rakyat biasa dan rela ikut membantu perang di Indonesia serta mereka ingin mendapatkan hak mereka kembali," ujar Pendiri KCPI, Heri Eriyadi kepada Antara, Jumat (15/8), Jakarta, sehubungan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-69.
Heri menyatakan bahwa pejuang yang KCPI lindungi adalah golongan rakyat sipil, seperti petani, guru, dan nelayan, yang hatinya tergerak untuk menjadi "tentara rakyat", tanpa dibekali ilmu perang, seperti menggunakan senjata, cara bertahan dan menyerang.
"Salah satu bukti bahwa semua unsur masyarakat kita ikut perang adalah patung tani, dimana seorang petani yang memegang senjata dan wanita yang memberi makanan ini menceritakan keterlibatan masyarakat biasa dalam perang kemerdekaan Indonesia," ujar Heri.
Heri menambahkan bahwa berdasarkan survei yang telah dia pelajari, sembilan dari 10 orang yang berjuang pada saat perang adalah rakyat, artinya sembilan adalah rakyat biasa dan satu orang adalah tentara.
Dia menambahkan bahwa ada perbedaan antara pahlawan, veteran dan pejuang. Pahlawan adalah status yang diberikan oleh pemerintah terhadap rakyat Indonesia yang berani berjuang demi Indonesia, veteran adalah tentara aktif yang berjuang pada perang dan sudah pensiun, serta pejuang adalah rakyat sipil yang ikut berjuang seperti petani, nelayan, dan guru.
KCPI berharap generasi muda tidak hanya mempelajari nama-nama pahlawan yang hanya ada di buku-buku dan berharap generasi muda juga mengetahui bahwa banyak nama-nama yang terlibat dalam perang yang belum mereka ketahui.
"Anak sekarang lebih sering dilatih untuk mengingat nama-nama pahlawan yang ada di buku saja, padahal masih banyak yang harus diingat oleh kita salah satunya pejuang. KCPI disini berusaha untuk mengangkat kembali pejuang yang dilupakan," ujar Heri.
(Ant)