Komunitas Penggiat Sejarah Perjuangan Bangsa dan Sahabat Para pejuang Indonesia (Community of National Struggle History Activists and Friends of Indonesian Warriors)

" Selamat Datang di Website Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI)"

Mbah Songkok, mantan Pejuang yang hidup Menjadi Pengemis

Suatu saat ketika keluar dari pondok untuk mencari makan, fanza mendapati laki-laki tua berpakaian tetap seperti hari-hari sebelumnya. Beliau mengenakan songkok (peci) merah kebanggaan beliau sejak dulu sampai saat ini, sehingga beliau lebih dikenal dengan mbah songkok merah.

Lelaki tua itu senantiasa menunggu orang-orang lewat di daerah sekitar pondok Darus Sholah, Jember. Beliau selalu menanti pemberian orang lain yang berupa uang sebenarnya, tetapi beliau sendiri tidak menolak diberi apa saja oleh masyarakat sekitar dan para wali murud yang sedang menjenguk anak kebanggaannya. Ya, profesi mbah songkok merah tersebut adalah pengemis.

Fanza sering kali mendapati mbah songkok merah membawa botol aqua kecil untuk tempat uang yang akan diberikan kepadanya dari orang lain. Lalu fanza berpikiran lain alias punya inisiatif yang berbeda. Fanza membelikan makanan seperti gorengan ote-ote, pisang goreng, dan sebagainya. Hal ini dilakukan karena hamper setiap orang yang fanza lihat selalu memberikan uang walaupun sekedar 500 rupiah.

Kala itu jalan terlihat sepi karena masih pagi. Namun fanza telah mendapati mbah songkok merah di tempat biasanya, akan tetapi beliau menangis dengan nada lirih (karena sudah tua). Lalu fanza bertanya, “kakek kenapa menangis?”

Songkok kakek ada yang mengambil dari belakang nak,

Apa perlu saya belikan songkok lagi yang berwarna merah kek?

Tidak nak. Bukan masalah songkoknya, tapi dalam songkok ada uang 200.000 hasil kakek mulai dulu sampai sekarang.

Kenapa bisa sekian banyaknya uang kakek?

iya nak. Itu sebernarnya uang untuk nutup lubang (nutup hutang) tetapi yang menghutangi kakek tidak mau jika menerima cicilan. Oleh karenanya kakek mengumpulkannya, namun dari arah belakang ada 2 pemuda mengendarai sepeda motor dan mengambil songkok kakek nak.

Mohon maaf kek, apakah tidak ada pekerjaan yang lebih santai dan mulia?

Nak, pekerjaan kakek dulu sangat mulia. Teman-teman kakek pun banyak yang tinggal di makam pahlawan sekarang.

Jadi kakek termasuk pejuang Negara Indonesia?

Benar nak, dan kakek lebih merasa mulia bekerja meminta-minta karena tidak diakui setelah berjuang mengangkat bendera merah putih berkibar.

Bukan berarti kakek meminta imbalan jasa nak, akan tetapi memang tidak ada kebijakan menyeluruh dari atasan. Sedangkan semua pahlawan akan diakui kepahlawanannya jika mempunyai surat SK.

Apakah kakek tidak punya surat SK? Tanya Fanza dengan hati miris

tidak nak, oleh karenanya ini pekerjaan yang patut untuk orang yang berbau anyir seperti kakek.

Sungguh engkau Pengemis Berjasa, Kek. Gumam Fanza dalam hatinya.

*Mbah songkok merah, adalah salah satu pahlawan kabupaten Jember.
Share:

Postingan Populer KCPI

PROFIL KCPI

Bantu Perjuangan KCPI

Bantu Perjuangan KCPI
Klik Donasi

Entri yang Diunggulkan

KCPI Siap Menjadi Narasumber Wawasan Kebangsaan

KCPI siap memberi materi sebagai Nara sumber Bidang Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan berlatar belakang sejarah perjuangan bangsa kepada ...