Komunitas Penggiat Sejarah Perjuangan Bangsa dan Sahabat Para pejuang Indonesia (Community of National Struggle History Activists and Friends of Indonesian Warriors)

" Selamat Datang di Website Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI)"

Kejamnya “Po An Tui” Terhadap Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Mengapa Westerling setelah menebar teror di Bandung dan berniat membunuh Menteri Pertahanan Sri SultanHamengku Buwono IX berhasil kabur ke Singapura ? Jenderal TNI (Purn) AbdulHaris Nasution yang kala itu menjabat KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) dalam bukunya“Memenuhi Panggilan Tugas,” mengisahkan bahwa, setelah menebar teror diBandung, dan jadi buronan pasukan Siliwangi Westerling berhasil lolos keJakarta. Tapi persembunyiannya di Jakarta (Tanjung Priok) akhirnya berhasildiendus oleh satuan CPM dari KMKBDR (Komando Militer Kota Besar Djakarta Raja),khususnya sub KMK Tanjung Priok.

Westerling pun tertangkap. Namun,saat hendak digelandang ke KMK, secara tiba-tiba Westerling dan ajudannyamemberondong satuan CPM, dan melarikan diri ke aeah Zandvoort (pantai Sampur).Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat Catalina yang kemudian membawaWesterling kabur ke Singapura. Mudahnya Westerling kabur ke Singapura, karenaia memiliki hubungan istimewa dengan Laskar PO AN TUI. Dimasa PerangKemerdekaan laskar ini mendapat pasokan senjata dari Singapura.

Laskar PO AN TUI, adalah satuanbersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal kepada Belanda. Memangtidak semua orang Cina bergabung ke dalam laskar ini. Tugas laskar Po An Tuiselain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran sertasepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuangmembenci etnis Cina dan etnis Cina pun antipati terhadap para pejuang.

Sebagai mata-mata, anggota laskarPo An Tui selalu mengamat-amati kegiatan para pejuang. Akibatnya gerak-gerikdan markas pejuang dapat diketahui. Setelah markas para pejuang diketahui,Belanda melakukan serangan gabungan dengan Inggris terhadap markas parapejuang. Laskar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di Medan,Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebihkejam dibanding dengan tentara Belanda.

Di Bandung, laskar Po An Tuiaktif membantu NICA (Nederland Indische Civil Administration) menebar terorterhadap para pejuang, seperti pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, danpenjarahan. Teror itu bertujuan agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatandan tidak mendukung RI.

Sayangnya, dalam penulisansejarah, keberadaan dan tindak tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Adaupaya sistematis untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agarbangsa ini tidak mengetahui sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderitakekejamannya tentu tidak dapat melupakannya. Menurut salah seorang putera pejuangkemerdekaan RI, masalah kekejaman Po An Tui sempat disinggung dalam persidanganKonstituante di tahun 1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato seorangpejuang yang menjadi anggota Konstituante. Pidato yang disampaikan oleh MadoMiharna (organisasi Persatuan Rakyat Desa) dihadapan Sidang Pleno Konstituantetahun 1959 adalah sebagai berikut:

Saudara Ketua dan MadjelisKonstituante jang terhormat, dalam rangka pemandangan umum;

Saudara Ketua, bagi seluruhpedjuang bangsa Indonesia jang mengikuti dan mengalami pahit-getirnjaperdjuangan sedjak Proklamasi 1945, lebih-lebih tentunja bagi perintis-perintiskemerdekaan bangsa, melihat keadaan dan penderitaan masjarakat dewasa ini,pasti akan sedih, sedih karena ini bukanlah tudjuan kita, bukan masjarakat sematjamsekarang jang kita idam-idamkan.

Seluruh lapisan masjarakat telahberdjuang tetapi baru beberapa gelintir orang-orang sadja jang senang.Beribu-ribu pedjuang kita dibunuh, tetapi golongan pembunuh jang menikmatikeuntungan.

Para pedjuang kita ditangkap dandisiksa, tetapi hasilnja golongan jang menangkapi dan menjiksa para pedjuangmasih berkuasa.

Pao An Tui sementara darigolongan Tionghoa jang membantu aktif tentara Belanda jang telah membunuh,membakar, menangkapi anak-anak buah kami, sampai sekarang masih bergelandangan,bukan sadja masih bergelandangan, tetapi berkuasa dan menguasai segala sektorpenghidupan rakjat.

Golongan Po An Tui jang telahdengan kedjamnja membunuh dan membakar para pedjuang kemerdekaan termasukanak-anak buah kami, karena mereka tidak mengungsi dan terus berada di kotabersama Belanda, mendadak menjadi kaja, sesudah Belanda tidak ada merekamenduduki bekas tempat Belanda.

Inilah bukan bajangan, bukanimpian, tetapi kenjataan, lihatlah sadja di Bandung ….

Pesan Bung Karno

“JANGAN SEKALI-KALI MENINGGALKANSEJARAH !!”
Share:

Postingan Populer KCPI

PROFIL KCPI

Bantu Perjuangan KCPI

Bantu Perjuangan KCPI
Klik Donasi

Entri yang Diunggulkan

KCPI Siap Menjadi Narasumber Wawasan Kebangsaan

KCPI siap memberi materi sebagai Nara sumber Bidang Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan berlatar belakang sejarah perjuangan bangsa kepada ...