Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) Komunitas Penggiat Sejarah dan Sahabat Para Pejuang Indonesia Jl. KH Wahid Hasyim Jurang Mangu Timur Pondok Aren Kota Tangerang Selatan. Banten, Indonesia. Whatsapp : 0878-7726-5522. e-Mail : projasonline@gmail.com

" Selamat Datang di Website Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI)"

UJI NYALI KEANGKERAN MAKAM MANDOR


Makam mandor merupakan saksi bisu sejarah pembantaian dijaman Jepang. Seringkali terdengar suara derap kaki tentara Kempetai, teriakan seorang gadis, dan Benda jatuh yang ternyata kepala korban pembantaian. Tim Dunia Kedua mencoba merekam beberapa ghaib dimakam tersebut.

“Selamat malam pemirsa dirumah. Kami tim dunia kedua saat sekarang berapa di Kalimantan Barat. Seperti yang kita lihat dimakam bernama Makam Mandor. Terdapat sejumlah ghaib yang konon ruh penasaran. Korban keganasan di Jaman Jepang. Saya sendiri bisa merasakan aura ghaib dimakam ini. Saya Yudistira akan membawa anda menuju dunia Kedua.”

Dimalam Selama Atma dan Megumi mencoba memancing barang ghaib. Yang terdapat dimakam tersebut.

“Watashi no kami wa wareware no ken o shukufuku (Ya Allah berkatilah pedang kami ),” mohon Atma dan Megumi. Dalam posisi bersimpuh.

Megumi nampak mulai berlaga. Terlihat sekelebat bayangan bola tepat menukik kearahnya. Dengan sekali libas bola api hancur dan terdengar suara ledakan. Ditambah suara logam dipukul. Ternyata isi dari bola api adalah sebuah pedang kempetai lama. Sementara Atma nampak sibuk berduel dengan soso tinggi besar. Disaat Atma berhasil menaklukan sosok tersebut. Ternyata sebuah sarung pedang jatuh tepat dihadapannya.

“Mas Atma ,Mbak Megumi. Sosok apa sebenarnya yang barusan kalian lawan ?” tanya Yudistira.

“Um, Sebuah bola api yang barusan saya panggil. Ketika saya tebas menjadi sebuah Pedang. Bola api biasa yang disebut Banaspati oleh masyarakat sekitar,” jelas Megumi.

“Mas Atma ternyata. Mas mendapatkan sebuah sarung pedang. Sosok apa yang Mas hadapi?”

“Sosok menyerupai Gendruwo yang memegang sarung ini. Dan barusan saya taklukkan dengan pedang saya.”

“Baik, Mbak Megumi sosok ghaib apa yang paling menonjol di Makam ini?”

Megumi membaca doa Al ikhlas didalam hati.

“Saya melihat sosok berwujud kelompok Kempetai lama. Dan sosok wanita, anak – anak, dan sebuah kepala berjejer disekitar jalan menuju sebuah tugu Pancasila,” jelas Megumi. Merasakan pahitnya kehidupan masa lalu didaerah Makam Mandor.

“Baik, Mas Atma. Bisa anda tunjuk wilayah mana yang cocok untuk uji nyali ?”

Atma mendeteksi wilayah untuk uji nyali. Dengan Doa Al Falaq atma mulai mendeteksi wilayah Makam.

“Nah itu mas. Saya merasa ghaib paling besar ada didekat tugu monumen peringatan. Tentang kekejaman tentara Jepang dimasa perang kemerdekaan ,” Jelas Atma.

“Uhhhhh! Atma buru–buru menancapkan pedangnya ketanah. Angin langsung bertiup kencang.

“Ada apa mas Atma ?” kuatir Yudistira.

“Sosok ghaib mencoba menghinggapi saya . Tapi sudah saya usir .”

“Apa bisa dimulai sekarang uji nyalinya ?”

“Bisa mas .”

“ aiklah mas . Saya akan panggil peserta uji nyali kita.”

Nama: Afin
Usia : 20 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa

“Nah, Mas Afin. Boleh saya tahu apa tujuan Mas mengikuti uji nyali ?”

“Saya iseng aja. Cuma mau tahu rasa berada disekitar alam ghaib.”

“Baik, Mas Afin. Semua makanan ringan berupa air dan kopi telah saya persiapkan. Sama Hio untuk menemani Mas selama uji nyali. Dan kami juga akan meminjamkan helm berkamera dan bermikrofon untuk memudahkan kami memantau mas selama uji nyali. Apa bila menyerah cukup angkat tangan mas. Bagaimana apa Mas masih mau terus ?”

“Iya mas.”

Tim meninggalkan peserta dilokasi ujinyali. Dalam sekejab peserta seoalh birada dunia kedua. Yang gelap pekat dan desiran angin. Perserta mulai terganggu denga suara anak–anak. Dan teriakan aneh muncul dari dalam hutan kecil. Yang lebih aneh peserta terlihat enggan menengok. melainkan merapat ditugu batu.

“Mbak Citra, peserta kita seperti berusaha merapat ditugu batu. Bisa dijelaskan kondisi peserta kita?”

“Mas Afin. Mulai merasa ketakutan dan Ia seperti terbawa dimasa lampau. Dimana Ia melihat sendiri bengisnya para kempetai ketika melakukan penyiksaan dan pembantaian,” jelas Megumi.

“Wah, suara benda jatuh menggelinding ,” ucap Peserta.
Aahhh! Mas Mbak udah !!

Tim bergegas menjemput peserta.

“Sayang sekali Mas gagal dalam uji nyali. Apa yang mas rasa selama uji nyali ?”

“Mm, berisik mas disini ada banyak orang dipenggal dan kepalanya dilempar kearah saya .”

“Baik , Pemirsa .Peserta kita gagal dalam uji nyali. Kami akan memanggil peserta kedua kita.”

Nama: Narti
Usia 22 tahun
Pekerjaan : SPG

Peserta langsung menghadapi uji nyali. Desakan aura ghaib kian terasa dan sentuhan ghaib. Mendadak peserta teriak dan pingsan. Tim uji nyali langsung mengotong peserta uji nyali. Megumi membacca doa Alam nasroh untuk menyadarkan peserta. Kemudian uji nyali langsung diteruskan oleh peserta ketiga.

Nama : Imu
Usia : 24 tahun
Pekerjaan: SMU

Untuk kali ini peserta berhasil melewati malam pertama. Dan menghadapi malam kedua yang panjang. Godaan demi godaan ghaib silih berganti. Rasa kegetiran masa lampau terasa kental.

“Mbak Megumi. Sepertinya kali ini peserta kita amat sabar.”

“benar peserta kita menganggap. Uji nyali kita hanya permainan semata. Ia juga orang saleh dan ghaib disekitar seolah enggan mendekatinya ,” jelas Megumi.

Tanpa terasa malam kian larut. Sebuah fenomena ghaib terjadi. Sebuah kelebatan bayangan aura hitam . Dan sosok menyeruapai kepala terbang melewati peserta ujinyali. Tim bercak kagum melihatnya. Tak terasa waktu memasuki pukul 4 shubuh. Tim menjemput peserta uji nyali.

“Nah, Mas Imun . Mas telah berhasil melewati uji nyali malam kedua. Mas berhak untuk mendapatkan hadiah sebesar Rp 2 .500.000 dan yang paling penting Mas dinyatakan sebagi orang yang bernyali besar. Bisa dijelaskan apa yang Mas rasaka selama uji nyali ?”

“Ya terima kasih mas. Saya merasakan ada yang terbang didekat kepala saya. Dan saya mendengar jeritan minta tolong dan anak–anak berlarian ,” jelas Imu.

“Baik, kita akan melihat hasil rekaman kami selama uji nyali . mari .”

“Ghaib adalah ciptaan Allah. Yang diciptakan semata untuk beribadah kepadaNya. Maka Janganlah kita takut pada mereka. Takutlah Pada Allah yang Maha Esa. nantikanlah Uji nyali dalam edisi selanjutnya ,”


Share:

Profil Komunitas Cinta Pejuang Inonesia (KCPI)