Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) Komunitas Penggiat Sejarah dan Sahabat Para Pejuang Indonesia Jl. KH Wahid Hasyim Jurang Mangu Timur Pondok Aren Kota Tangerang Selatan. Banten, Indonesia. Whatsapp : 0878-7726-5522. e-Mail : projasonline@gmail.com

" Selamat Datang di Website Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI)"

Seragam Para Pejuang

SERAGAM TKR/BKR/TNI ERA REVOLUSI 1945-1950



Selama ini soal seragam di era tersebut sungguh sangat menarik untuk kita bahas, berikut hasil studi pustaka saya, wawancara saya atau hasil bincang-bincang ala kadarnya dengan para orang tua pelaku sejarah.

Keterangan signifikan lain, pada 5 November 1945, Markas Besar Tentara (MBT) mengeluarkan maklumat tentang seragam dan tanda pangkat.Dalam maklumat tersebut, kepala TKR di Jawa Madura disuruh berupaya sendiri mengenai pengadaan seragam dan tanda pangkat.

Bekas anggota PETA atau Heiho umumnya menggunakan seragam yang mereka pakai ketika masih berdinas sebagai PETA atau Heiho.Bagi perwira eks PETA juga melengkapi dirinya dengan samurai.Setiap anggota TKR mengupayakan sendiri seragam.Dapat dibayangkan, betapa macam warna dan corak seragam.Ada seragam eks PETA, eks Jepang, eks HEIHO, Eks KNIL atau pakaian preman biasa.Umumnya pakaian yang mirip-mirip tentara sangat diinginkan untuk digunakan oleh anggota TKR .Apabila ada musuh yang mati, hal tersebut merupakan rejeki bagi anggota TKR .Bukan hanya senj*t* yang diambil.Seragam pun diambil agar dapat dipakai.

Pola berpakaian pun sangat variatif.Di jawa barat, model pakaian seperti ala Jepang dengan sepatu boot tinggi, celana penunggang kuda dan bersamurai tidak begitu popular.Tapi di Jawa tengah dan jawa Timur , pakaian ala Jepang sangat popular.

Di wilayah Wehrkreise III Yogyakarta, pakaian umumnya berbahan dasar kain kasar sejenis blacu.Waran yang ada adalah hijau, hitam, dan putih kotor .Bahkan menurut keterangan veteran TP Den II di Klaten mengatakan bahan pakaian yang digunakan, bahan yang tipis.Bahan serupa penulis jumpai di Yogyakarta milik veteran KRIS di Sektor barat, pakaian tersebut warna hijau muda tipis.Diberikan oleh batalyon KRIS tahun pada akhir perang Kemerdekaan sebagai tanda terima kasih.Pakaian seragam umumnya hanya digunakan untuk parade atau upacara, kecuali beberapa kedapatan memakai seragam resmi .Seperti Kadet MA yang gugur di eks markas MBT jogja, kedapatan menggunakan seragam MA ( Militarie Akademie), yangkemudian dikuburkan secara militer oleh Belanda sebagai tanda penghormatan.Soal tutup kepala, helm eks KNIL , Jepang atau Sekutu serta rampasan Belanda menjadi pilihan.Ada juga yang tidak memakai topi.Sedang ikat kepala di wilayah WK III ddalam sejarah disebutkan ada yang merah putih, ada yang tradisional atau bahka tidak memakai topi atau pelindung kepala.Sedang di daerah Cirebon, diaman batalyon Rukman dari Siliwangi beroperasi pada pasca Agustus 1948 ditemui sejumlah foto anggota Siliwangi dengan pakaian macan tutul loreng seperti yang diguanakan tentara Belanda .Demikian juga di Solo ada juga anggota TP yang menggunakan kombinasi baju atas hitam dan celana doreng macan tutul .Mungkin saja pakaian tersebut hasil rampasan dari Belanda.Karena seperti pada pertempuran Wonosari , Klaten 1949 , ada sejumlah KNIL dan KL yang mati, hingga jenazahnya tidak sempat diambil Belanda dan seragamnya dilucuti dan dipakai oelh anak-anak TP di wialayh tersebut.

Masih mengenai seragam, di kalangan MA pada awal tahun ajaran di tahun 1945, para kadet menggunakan pakaian dan sepatu sendiri.Kemudian berganti seragam dengan bahan dasar seperti kain lurik dan belacu.Belacu sudah merupakan kemewahan, Karena pada jaman Jepang, pakaian merupakan bahan langka.Bahkan kain klambu warna hijau pernah didapat taruna MA dan disulap menjadi pakaian pesiar. Pakaian pun hanya satu stel yang dipunyai taruna.dapat dibayangkan betapa sulitnya saat itu.Untuk menyeterika pun digunakan cara sederhana, yaitu pakaian ditaruh diatas papan.lalu dipakai tidur, bangun tidur pakaian diharapkan sudah rapi. Pada saat pelantikan tahun 1949 dan 1950 para taruna MA mendapat jatah pakaian drill.Untuk membuat pakaian jadi berwarna, ada baberapa cara unik.yaitu seperti direbus atau diwenter larutankulit mangga dan kapur sirih.Ini akan menapat warna agak hijau atau kehijauan.Sedang warna hitam bisa diperoleh dengan air nila.Sedang warna coklat bisA diperoleh dengan rendaman kulit mahoni.
Share:

Profil Komunitas Cinta Pejuang Inonesia (KCPI)