Gedong Aer, bangunan bersejarah yang di dirikan Belanda abad ke 18 di Bandar Lampung menyimpan banyak catatan sejarah perjuangan bangsa.
Bangunan tempat penampungan air atau lebih dikenal oleh masyarakat Lampung dengan nama Gedong Aer ini, di dirikan pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1827. Meskipun terlihat kusam dan tidak terawat, Gedong Aer masih utuh berdiri dipertigaan Jalan Singamagaraja dan Jalan Imam Bonjol, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung.
Bangunan tua peninggalan Belanda ini memiliki peranan penting sebagai sarana logistik sejak masa penjajahan Belanda, Jepang dan peperangan melawan sekutu.
Senen Yunus, salah satu mantan penjuang di Lampung mengatakan, sebagai pusat penyalur air bersih, Gedong Aer merupakan aset vital yang dijaga.
Setelah merdeka, bangunan tempat penyimpanan air bersih ini tetap dipakai dan diubah menjadi kantor Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM. Meskipun lokasi bangunan tua ini berdiri telah memiliki nama yakni Gedong Ratu, untuk mengabadikan nama bangunan ini kelurahan tersebut diubah namanya menjadi Kelurahan Gedong Aer.
Sayangnya, sejak satu dekade terakhir, Gedong Aer tidak lagi dialiri air bersih, karena tidak berfungsi lagi dengan baik.