Komunitas Penggiat Sejarah Perjuangan Bangsa dan Sahabat Para pejuang Indonesia (Community of National Struggle History Activists and Friends of Indonesian Warriors)

" Selamat Datang di Website Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI)"

Tampilkan postingan dengan label INFO KCPI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label INFO KCPI. Tampilkan semua postingan

Landasan Hukum Bela Negara

Adapun peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Pembelaan Negara adalah:

UUD 1945 BAB XII Pasal 30 ayat (1), (2), (3), (4), (5)

Ayat (1): 
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara

Ayat (2): 
Usaha pertahanan dankeamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung

Ayat (3): 
Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.

Ayat (4): 
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta menegakkan hukum

Ayat (5): 
susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia didalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur undang-undang.

UU RI No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Dalam UU RI No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara antara lain disebutkan sebagai berikut:

1) pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsan dan negara

2)  sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segal ancaman.

3) Pasal 2:
Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

4)  Pasal 4:
pertahanan negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.

5) Pasal 5:
Pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan pertahanan.

6)  Pasal 10
Ayat (1):
Tentara Nasional Indonesia berperan sebgai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesoa

Ayat (2):
Tentara Nasional Indonesia terdiri dari angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara.

Ayat (3):
Tentara Nasional Indonesia bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk:
a)  mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah
b)  melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa
c)  melaksanakan operasi militer selain perang
d)  ikut secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional

UU RI No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI
Pasal 4: fungsi kepolisian adalah salah satu alat pemerintahan dalam bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakkan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

UU RI No. 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
Tentara Nasional Indonesia adalah tentara pejuang, tentara nasional, tentara rakyat dan tentara professional

  1. tentara rakyat adalah tentara yang anggotanya berasal dari warga negara Indonesia
  2. tentara pejuang adalah tentara yang berjuang menegakkan negara Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.
  3. Tentara nasional adalah tentara kebangsaan Indonesia yang bertugas demi kepentingan negra dan di atas kepentingan daerah, suku, ras, golongan dan agama
  4. Tentara professional adalah tentara yang terlatih, terdidik dan dilengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin kesejahterannya serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil dan hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.
Dalam pertahanan negara, TNI memiliki fungsi sebagai:

  1. penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa
  2. penindak terhadap setiap bentuk ancaman
  3. pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan
Dalam menjalankan fungsi tersebut TNI memiliki tugas pokok, yaitu:

  1. menegakkan kedaulatan negara,
  2. mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang bedasarkan Pancasila dan UUD 1945
  3. melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesoa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara
TAP MPR RI No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI dan POLRI

Pasal 1:
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia secara kelembagaan terpisah sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing

Pasal 2
Ayat (1):
Tentara Nasional Indonesia adalah alat negara yang berperan dalam pertahanan negara

Ayat (2):
Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan.

Ayat (3):
dalam hal terdapat keterkaitan kegiatan pertahanan dan kegiatan keamanan, Tentara Naional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia harus bekerja sama dan saling membantu.

TAP MPR RI No. VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Republik Indonesia
Ketetapan MPR ini terdiri dari 2 bab yaitu BAB I tentang Tentara Nasional Indonesia dan BAB II tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pasal 2: Peran Tentara Nasional Indonesia
a) Tentara Nasional Indonesia merupakan alat negara yang berperan sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia
b) Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan negara, bertugas pokok menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Pasal 6 tentang peran Kepolisian Negara Republik Indonesia
a) Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara kemanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat
b) Dalam menjalankan perannya, Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib memiliki keahlian dan keterampilan secara professional.
Dari peraturan perundang-undagan di atas dapat diketahui bahwa pembelaan negara wajib bagi warga negara Indonesia dengan diatur undang-undang. Negara Kesatuan Republik Indonesia mewajibkan pembelaan negara terhadap warganya karena:
  1. bela negara merupakan wujud kecintaan warga negara kepada NKRI yang berdasarkan Pancasil dan UUD 1945
  2. Upaya pembelaan negara selain kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalamm engabdi kepada negara dan bangsa
  3. bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya
  4. bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik luar negeri bebas aktif bentuk perlawanan Indonesia dalam rangka membela kemerdekaan dan kedaulatannya bersifat kerakyatan, kesemestaan dan kewilayahan
Share:

PERSYARATAN MENJADI ANGGOTA KOMUNITAS CINTA PEJUANG INDONESIA (KCPI)

PERSYARATAN MENJADI ANGGOTA KOMUNITAS CINTA PEJUANG INDONESIA (KCPI)
  1. Warga Negara Indonesia berusia antara 18-50 Tahun
  2. Pernah mengikuti sedikitnya 3 (tiga) kali Kegiatan yang dilaksanakan oleh KCPI
  3. Mengisi Formulir Pendaftaran Anggota KCPI online di link berikut ini : 
  4. Melampirkan Fotocopy KTP yang berlaku lewat e-Mail KCPI:  info.kcpi@yahoo.co.id
  5. Melampirkan Foto close up dengan menggunakan kostum pejuang lewat e-Mail KCPI: info.kcpi@yahoo.co.id
  6. Mengganti Biaya Cetak Kartu Anggota dan biaya kirim lewat Pos sebesar Rp. 50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah) 
Untuk Informasi Lengkap Hubungi kami :

KOMUNITAS CINTA PEJUANG INDONESIA (KCPI)
“ Komunitas Penggemar Sejarah Perjuangan Bangsa dan Sahabat Para Pejuang Indonesia” 
Sekretariat :  Jl. Sunan Gunung Jati Peninggilan Selatan Ciledug Kota Tangerang.BANTEN.
HP : 0898-9251-120

Tangerang, 20 Juli 2015

Heri Eriyadi
Founder KCPI

Share:

B. Daftar Nama Mantan Pejuang yang Akan dikelola oleh KCPI dan direkomedasikan menerima Santunan


B. Daftar Nama Mantan Pejuang yang Akan dikelola oleh KCPI
 dan direkomedasikan menerima Santunan

Share:

A. Daftar Nama Mantan Pejuang yang sudah dikelola oleh KCPI dan direkomedasikan menerima Santunan


A. Daftar Nama Mantan Pejuang yang sudah dikelola oleh KCPI
dan direkomedasikan menerima Santunan

Share:

6 Artis Keturunan Pahlawan Nasional


10 Nopember diperingati sebagai hari Pahlawan di Indonesia. Jasa-jasa pejuang kemerdekaan itu tentunya tidak boleh dilupakan. Termasuk bagi keturunannya seperti cucu dan cicit sang pahlawan. Beberapa artis kita pun diketahui memiliki garis keturunan langsung dari beberapa pahlawan Nasional Indonesia. Berikut beberapa di antaranya.

1. Dian Sastro
Artis cantik Dian Sastro ternyata juga merupakan cucu dari pahlawan pergerakan Indonesia, Prof. Sunario Sastrowardoyo (1902-1997). Kakek Dian merupakan Menteri Luar Negeri indonesia ke-7,  Menteri Perdagangan ke-12, Duta Besar Indonesia untuk Inggris tahun 1960 dan rektor universitas Diponegoro (Semarang) thn 1963.

Kakek Dian Sasto ini lahir di Madiun, 28 Agustus 1902.  Prof. Sunario adalah seorang muslim, namun beliau menikahi gadis protestan Minahasa yang cantik bernama Dina Maranta Pantauw. Mereka dikarunia 4 anak, satu di antaranya adalah ayah Dian Sastro.

2. Maia Estianty
Artis penyanyi Maia Estianty diketahui memiliki garis keturunan dari pahlawan nasional H.O.S Cokroaminoto. Sebelumnya, tak banyak yang mengetahui jika Maia adalah cicit seorang pahlawan. Maia pun merasa bangga memiliki darah pahlawan.

"Saya tahu menjadi keturunan H.O.S Cokroaminoto dari bapak. Saat SD saya diberitahu. Pasti bangga punya eyang pejuang," katanya.

Baginya, sang kakek memberikan pendidikan akhlak yang baik bagi keluarganya. Ia pun mengaku tertular dan mengajarkannya kepada ketiga anaknya.

3. Dewi Yull
Artis senior Dewi Yull diketahui juga memiliki darah pejuang. Mantan istri Ray Sahetapy itu merupakan cicit dari R.M. Tirto Adhisoerjo, Bapak Pers Indonesia, seorang pejuang pertama yang mendirikan Surat Kabar “Medan Prijaji”.

Sama seperti kebanyakan cicit, Dewi pun merasa bangga memiliki seorang kakek yang merupakan pejuang kemerdekaan.

4. Ricky Harun
Aktor ganteng Ricky Harun juga memiliki garis keturunan dari pahlawan nasional Ir Soekarno, Presiden pertama Indonesia. Ricky adalah putra sulung dua bersaudara pasangan bintang model Donna Harun dan Hendra Rahtomo, anak dari politisi Rachmawati Soekarnoputri.

Meskipun tidak sempat bertemu langsung dengan sang kakek, namun Ricky bangga memiliki keturunan dari salah seorang  pendiri negara Indonesia.

5. Nia Dinata
Jika Anda sering melewati sebuah jalan di kawasan Jatinegara, maka Anda pasti mengetahui jalan Oto Iskandar Dinata. Nama sutradara Nia Dinata pun diketahui sebagai cucu dari sang pahlawan nasional.

Nama Oto Iskandar di Nata sangat populer awal kemerdekaan RI. Ia rupanya didaulat sebagai seorang menteri negara di kabinet pertama Soekarno-Hatta.

Pemilik nama lengkap Raden Oto Iskandar di Nata diangkat sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973.

6. Setiawan Djodi
Musisi kenamaan Setiawan Djodi merupakan cucu dari pahlawan nasional  Dr. Wahidin Sudiro Husodo.  Pria kelahiran 13 Maret 1949 itu, juga pernah terlibat dalam lahirnya grup musik SWAMI pada 1989, yang personelnya di antaranya Iwan Fals, Sawung Jabo, Inisisri, Jockie Suryoprayogo dan Totok Tewel.

Share:

Ada satu kelompok yang masih belum banyak dikenal oleh masyarakat yaitu pejuang

"Ada satu kelompok yang masih belum banyak dikenal oleh masyarakat yaitu pejuang. Pejuang disini adalah tentara yang diambil dari rakyat biasa dan rela ikut membantu perang di Indonesia serta mereka ingin mendapatkan hak mereka kembali,"

Jakarta, Aktual.co — Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) meminta masyarakat untuk turut membantu dalam memberi perhatian bagi pejuang Indonesia agar tidak ada lagi pejuang yang merasa dilupakan atas jasa-jasa yang telah mereka berikan kepada bangsa.

"Ada satu kelompok yang masih belum banyak dikenal oleh masyarakat yaitu pejuang. Pejuang disini adalah tentara yang diambil dari rakyat biasa dan rela ikut membantu perang di Indonesia serta mereka ingin mendapatkan hak mereka kembali," ujar Pendiri KCPI, Heri Eriyadi kepada Antara, Jumat (15/8), Jakarta, sehubungan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-69.

Heri menyatakan bahwa pejuang yang KCPI lindungi adalah golongan rakyat sipil, seperti petani, guru, dan nelayan, yang hatinya tergerak untuk menjadi "tentara rakyat", tanpa dibekali ilmu perang, seperti menggunakan senjata, cara bertahan dan menyerang.

"Salah satu bukti bahwa semua unsur masyarakat kita ikut perang adalah patung tani, dimana seorang petani yang memegang senjata dan wanita yang memberi makanan ini menceritakan keterlibatan masyarakat biasa dalam perang kemerdekaan Indonesia," ujar Heri.

Heri menambahkan bahwa berdasarkan survei yang telah dia pelajari, sembilan dari 10 orang yang berjuang pada saat perang adalah rakyat, artinya sembilan adalah rakyat biasa dan satu orang adalah tentara.

Dia menambahkan bahwa ada perbedaan antara pahlawan, veteran dan pejuang. Pahlawan adalah status yang diberikan oleh pemerintah terhadap rakyat Indonesia yang berani berjuang demi Indonesia, veteran adalah tentara aktif yang berjuang pada perang dan sudah pensiun, serta pejuang adalah rakyat sipil yang ikut berjuang seperti petani, nelayan, dan guru.

KCPI berharap generasi muda tidak hanya mempelajari nama-nama pahlawan yang hanya ada di buku-buku dan berharap generasi muda juga mengetahui bahwa banyak nama-nama yang terlibat dalam perang yang belum mereka ketahui.

"Anak sekarang lebih sering dilatih untuk mengingat nama-nama pahlawan yang ada di buku saja, padahal masih banyak yang harus diingat oleh kita salah satunya pejuang. KCPI disini berusaha untuk mengangkat kembali pejuang yang dilupakan," ujar Heri.
(Ant)

Share:

KCPI Beraksi


Komunitas Cinta Pejuang Indonesia (KCPI) mengangkat jiwa nasionalisme kepada para pemuda dengan cara memerankan kembali (Reenactment) peristiwa sejarah dalam bentuk perform di tempat umum. hubungi kami bila anda ingin mengadakan kegiatan tersebut
Share:

Westerling Duplikat Hitler dari Belanda


“Kenapa anda tidak menembak Soekarno waktu kudeta dulu?” , Kapten Westerling ditanya. Apa jawabnya? Kapten yang pernah mengatakan bahwa Soekarno adalah tokoh yang paling dibencinya, menjawab: “Orang Belanda itu perhitungan sekali. Satu peluru harganya 35 sen. Sedangkan harga Soekarno tak lebih dari 5 sen. Jadi rugi 30 sen. Kerugian yang tidak bisa dipertanggungjawabkan”. Dengan kata lain Westerling ingin menghina Soekarno, bahwa pelurunya lebih mahal daripada nyawa Soekarno.

Indonesia tentu saja geram dengan penghinaan itu. Beberapa kali ada usaha untuk mengekstradisi Westerling ke Indonesia. Sayangnya usaha itu tak pernah terwujud sampai meninggalnya Westerling tahun 1987 dalam usia 68 tahun di Purmerend Belanda. Beberapa jam sebelum meninggal akibat serangan jantung, Westerling dikabarkan marah-marah pada wartawan Belanda yang tidak pernah berhenti menguber noda masa lalunya.

Permintaan untuk mengekstradisi dan mengadili Westerling terutama bukan karena penghinaan tadi. Tapi juga karena kekejamannya di masa agresi militer Belanda plus percobaan kudetanya terhadap Presiden Soekarno. Kekejaman Westerling dituding memakai cara-cara Gestapo. Tudingan ini bukan hanya dari pihak Indonesia, tapi tudingan pada Westreling ini justru sangat gencar datang dari orang Belanda sendiri, terutana kaum peduli HAM.

Harian “De Waarheid” di Belanda menurunkan berita bulan Juli tahun 1947, isinya tentang kekejaman Westerling yang dinilai sama dengan kekejaman pasukan Jerman di PD II. Kemudian harian “Vrij Nederland” Juli 1947, juga merinci bagaimana kekejaman Westerling. Misalnya menyuruh dua tawanan bertarung. Lalu yang kalah ditembak mati. Termasuk mengeksekusi orang-orang tak bersalah di depan umum. Maksudnya untuk menakut-nakuti penduduk lain agar mereka mau buka mulut tentang persembunyian gerilyawan.

“Semua orang kampung, juga perempuan dan anak-anak, dikumpulkan dan ditembaki satu per satu. Saya pura-pura mati dan menjatuhkan diri di antara timbunan mayat berlumuran darah Saya tidak berani bergerak sebelum merasa yakin, Westerling dan pasukannya itu benar-benar telah pergi jauh”. Begitulah kesaksian seorang penduduk di Makassar atas aksi kekejaman Westerling.

Ketika masih bekerja di Jakarta, saya pernah mewawancarai seorang pejabat militer yang bermukim di bilangan Matraman Jakarta. Wawancara itu antara lain menyinggung tentang pengalamannya bertemu Westerling. Pak Suryadi bercerita, dia sempat ditahan di sel oleh Westerling. Di sel itu selama hampir tiga hari dia digantung dengan kepala di bawah dan kaki di atas. “Rasanya saya sudah hampir mati saja. Untung saja saya tidak sampai dibunuh”.

Raymond Paul Pierre Westerling, lahir di Istanbul 31 Agustus 1919, adalah tentara bayaran Belanda. Ayahnya Belanda, ibunya Turki. Tapi ada juga yang mengatakan ibunya orang Yahudi, ada yang mengatakan orang Yunani yang lahir di Turki. Simpang siur. Maklumlah, sejak usia 5 tahun Westerling mesti hidup sendiri di panti asuhan karena ditinggal kedua orangtuanya. Mungkinkah kekerasannya disebabkan sejak usia dini dirinya terpaksa tumbuh sendiri di jaman perang yang ganas, tanpa belaian kasih sayang orangtua?

Kapten ini biasa juga dipanggil “Turk”, panggilan yang biasanya ditujukan buat orang-orang berdarah Turki di Belanda.

Dia bisa bergabung dengan kesatuan Belanda, setelah mendatangi konsulat Belanda di Istanbul dan menawarkan diri sebagai sukarelawan perang. Kebrutalannya dan nalurinya sebagai penjagal mungkin membuat perang menjadi tempat yang cocok untuknya. Dia sendiri pernah mengakui, dalam perang dia menemukan kesenangannya. Keahliannya dalam kemiliteran adalah sabotase dan peledakan. Dia digojlok dalam satuan komando dengan training yang karena begitu kerasnya disebut “neraka dunia”, di Pantai Skotlandia yang dingin kosong melompong tanpa penghuni. Latihan keras untuk meraih baret hijau itu antara lain bertarung dan membunuh dengan tangan kosong, tanpa suara.

Berbekal segudang training berat kemiliteran, akhirnya Westerling sang tentara bayaran ditugaskan ke Indonesia untuk menumpas pemberontakan. Tugas sebagai pimpinan pasukan komando baret merah berada di pundaknya.

Seorang eks anak buahnya menggambarkan Westerling sebagai, “Orang yang kejam, tidak menghargai hidup dan suka melanggar janji. Dia bisa membiarkan tahanan di sel berhari-hari tanpa diberi makanan. Kadang dijanjikannya bahwa tawanan akan dilepaskan kalau mereka mau menolong Westerling. Tapi setelah tawanan itu sudah terlalu lemah dan tidak bisa lagi berjalan, malah langsung ditembak mati”.
Bahkan bagi anak buahnya sendiri, kekejamannya kadang dinilai keterlaluan. Sampai kadang ada yang menolak melaksanakan perintahnya, karena tak sampai hati menembak tawanan. Akibatnya anak buah yang membangkang tentu saja harus menerima hukuman indisipliner dari sang kapten ini.

Di Indonesia Westerling dikenal sebagai “algojo” yang melakukan pembantaian berkubang darah, terutama di berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Dari kota Makassar sampai kabupaten Barru, Parepare, Pinrang, Sidrap, dan Enrekang. Kejadian itu sekitar Desember 1946 – Februari 1947. Korban terbanyak adalah di Galung Lombok, kabupaten Barru. Untuk mengenang sejarah kelam itu, pemerintah kota membangun tugu di kota Makassar, disebut monumen korban 40.000 jiwa. Apakah betul sebanyak 40.000 jiwa, hingga kini masih diperdebatkan kebenarannya jumlahnya. Namun ada satu hal yang jelas. Nyaris semua kesaksian, baik pihak Indonesia maupun pihak Belanda sendiri membenarkan bagaimana kejinya kekejaman Westerling. Dia adalah prajurit yang sangat mudah menembak mati seseorang, tanpa alasan jelas. Seperti menembak burung saja. Itu belum terhitung menyiksa tawanan secara tidak berperikemanusiaan.

Untuk menggambarkan kekejaman Westerling yang berdarah dingin itu, J. Dancey seorang perwira Inggris bercerita, “Suatu pagi saya mendatangi Westerling untuk minum dan ngobrol bersama. Tiba-tiba dengan tenang dia mengambil potongan kepala dari keranjang sampah di samping meja kerjanya. Katanya itu potongan kepala dari pimpinan pemberontak yang baru saja dipenggalnya”. Westerling seakan ingin mengajari perwira Inggris itu, “begini lho caranya kalau mau menumpas pemberontakan!”.

Situasi perang kadang membuat seorang prajurit mesti bertindak “saya yang mati atau kamu yang mati”. Sehingga mau tidak mau, kadang mesti membunuh. Namun itu tidak berarti prajurit tidak pakai aturan dan diperbolehkan membunuh sesuka hati. Tetap ada aturannya. Jika tidak, maka bisa kena tuduhan melakukan pelanggaran HAM.

Karena melakukan pembunuhan seenak perutnya sendiri, maka perbuatan Westerling tergolong pelanggaran HAM dan dituding melakukan kejahatan perang. Westerling memang menumpas pemberontakan dengan caranya sendiri. Dengan cara bengis dan kejam. Padahal ketika itu sesuai ketentuan Westerling harus berpegang pada Pedoman Pelaksanaan bagi Tentara untuk Tugas di Bidang Politik dan Polisional. Karena keluar dari pedoman komando, Westerling pun dipecat tahun 1948. Di Belanda pun, status Westerling masih sering diperdebatkan. Pahlawan atau penjahat?

Sebagian pihak di Belanda pernah mengelu-elukan Kapten Westerling sebagai pahlawan yang berhasil menumpas pemberontakan. Tapi ada juga kaum kritis di Belanda yang mengatakan Westerling itu cuma seorang penjahat perang.

Westerling dikerumuni wartawan di aiport di Brussel setelah melarikan diri dari Indonesia


Jika saya ke Indonesia, kadang ditanya, “Kenapa sih kamu menikah dengan orang Belanda?. Mereka itu kan penjajah?!”. Bahkan saya pernah bertemu orang yang menolak menyopir mobil karena di antara rombongan ada orang Belandanya.

Jaman sudah berubah. Sejarah bergulir dengan cepat. Namun dendam sejarah masa lampau masih membuat sebagian orang Indonesia tetap menyimpan citra kelabu tentang Belanda.
Faktanya, justru rakyat Belanda sendiri yang mendesak pemerintah Belanda untuk minta maaf terhadap rakyat Indonesia atas kejahatan perang di masa lalu. Bahkan penyelidikan dan penelitian tentang kejahatan dan pelanggaran HAM agresi militer Belanda diungkap sendiri oleh para sejarawan Belanda dan pers Belanda sendiri.

Karena itu sekarang mulai sedikit terkuak misteri, mengapa di masa hidupnya Westerling bisa leluasa bergerak sana-sini. Ini janggal. Apalagi gara-gara kebengisannya di Sulawesi Selatan, ketika itu Westerling sudah dipecat dari kesatuannya. Tapi anehnya, sesudah itu Westerling malah berhasil mendirikan organisasi rahasia, mengumpulkan kekuatan, pendukung dan punya kekuatan senjata. Puncaknya di tahun 1950 malah melakukan kudeta terhadap Indonesia sebagai negara berdaulat. Padahal sehebat-hebatnya Westerling, seberapa hebat sih kekuatan seorang tentara sewaan?

Aneh. Sudah jelas-jelas melakukan kejahatan perang, dipecat, tidak punya fungsi strategis apa-apa di kemiliteran tapi kok bisa lepas dari jerat hukum? Ditambah masih kurang ajar berani mengkudeta Soekarno pula. Padahal ketika itu banyak suara, baik dari pihak Indonesia maupun Belanda sendiri yang ingin Westerling diseret ke mahkamah militer.

Boro-boro diajukan ke pengadilan, tahu-tahu setelah pemecatannya, malah terdengar kabar Westerling berhasil mengumpulkan 500.000 pengikut dan mendirikan organisasi rahasia bernama “Ratu Adil Persatuan Indonesia” (RAPI), dilengkapi kesatuan bersenjata yang dinamakan “Angkatan Perang Ratu Adil” (APRA).

Dengan organisasinya itu, tahun 1950 Kapten “Turk” alias Westerling bekerja sama dengan Darul Islam Jawa Barat mengadakan kudeta yang dikenal dengan peristiwa “kudeta 23 Januari”. Di balik kudeta ini kemudian terungkap juga keterlibatan Sultan Hamid II, eks perwira KNIL (beristrikan wanita Belanda), putra sulung Sultan Pontianak. Motif kudeta di antaranya ingin mendirikan negara sempalan yang bernama Negara Pasundan. Pasukan Westerling menembaki setiap tentara TNI yang ditemui. Sebanyak 79 pasukan Siliwangi dan enam penduduk sipil gugur.

Tapi kudeta itu berhasil digagalkan pasukan TNI. Kegagalan kudeta itu antara lain karena diwarnai desersi anak buah Westerling sendiri. Pemerintah dan militer Belanda sendiri mengaku tidak pernah mendukung kudeta itu. Walaupun demikian, tak bisa disangkal adanya andil dari “oknum” Belanda - siapapun dan apapun namanya, terhadap suksesnya Westerling meloloskan diri ke Belanda.

Sejak peristiwa kudeta gagal itu, Westerling semakin menjadi buruan Indonesia. Namun berkat koneksinya dengan beberapa pejabat militer, akhirnya Westerling dengan menumpang pesawat Catalina berhasil lari ke Singapura. Di negara ini dia sempat ditahan oleh pasukan Inggris selama dua minggu. Namun selanjutnya “Kapten Turk” berhasil lari ke Belgia. Sesudah itu secara diam-diam masuk ke Belanda. Permintaan Indonesia untuk mengekstradisi Westerling tak pernah dikabulkan.

Pemerintah Indonesia tentu saja tahu bahwa tuntutan HAM tidak pernah mengenal batas kadaluarsa. Jika hingga kini tak pernah terdengar adanya tuntutan Indonesia terhadap Belanda terkait masalah ini, mungkinkah karena didasari pertimbangan politis tertentu?

Lolosnya Westerling dari jeratan hukum, menimbulkan pertanyaan yang beberapa lama tidak pernah terjawab. “Mengapa selama itu Westerling bisa lenggang kangkung di balik semua pelanggaran yang sudah dilakukannya? Adakah orang kuat di belakang Westerling? Adakah konspirasi di balik kudeta Westerling? Siapa orang kuat di balik kudeta Westerling? Dari mana Westerling bisa memperoleh senjata? Seberapa besar kekuatan tentara bayaran Westerling hingga bisa membentuk pasukan elit-nya sendiri untuk melakukan kudeta?”.

Latar belakang Westerling ternyata tidak sesederhana yang diduga. Westerling pernah menjadi pengawal pribadi Lord Mountbatten, pernah bekerja untuk dinas rahasia Belanda di London dan akhirnya benang merahnya.....tahun 1944 pernah bekerja sebagai pengawal pribadi Pangeran Bernhard.

Akhirnya teka-teki di balik kejanggalan semua ini terkuak, melalui penelusuran dan penelitian sejarawan Belanda bernama Harry Veenendaal dan wartawan Belanda, Jort Kelder.
Setelah mengadakan penelitian selama 8 tahun, keduanya berhasil mengumpulkan bukti dan dokumen tentang keterlibatan Pangeran Bernhard di balik kudeta Westerling. Rupanya suami Ratu Juliana itu ingin seperti Lord Mountbatten yang pernah menjadi raja di India. Jika kudeta Westerling itu berhasil, menurut bukti-bukti yang ada, disebutkan Pangeran Bernhard ingin menjadi raja di Indonesia. Apakah sang Pangeran ingin mempunyai fungsi penting lain daripada “cuma” sebagai suami ratu?

Temuan di atas berdasarkan kesaksian dari laporan Marsose dan buku harian sekretaris pribadi istana, Gerrie van Maasdijk. Sekretaris ini dulu dipecat setelah konfliknya dengan Pangeran Bernhard. Penemuan itu dirangkum dalam buku berjudul “ZKH”, Zijne Koninkelijke Hoogheid (Paduka Yang Mulia Pangeran). Menurut penyelidikan ternyata Westerling pernah mengadakan kontak rahasia dengan staf Pangeran Bernhard sehubungan dengan kudeta itu.

Penelusuran mengarah ke bukti-bukti adanya bantuan rahasia penyaluran senjata dari pihak Pangeran Bernhard terhadap pasukan Westerling. Bahkan ada temuan yang menunjukkan bahwa sang Pangeran sudah mengantisipasi jika kudeta itu berhasil. Yaitu permintaan bantuan kepada Jendral Douglas Mac Arthur sebagai panglima di pangkalan Pasifik untuk mengirim pasukannya, jika kudeta Westerling sukses dan menimbulkan perang saudara.

Kalau kita harus menentukan pemenang di antara Westerling, Soekarno, Pangeran Bernhard: siapakah setelah perang yang pantas disebut sebagai pemenang? Westerling yang walaupun disebut penjahat perang, tapi sampai mati tidak pernah diseret ke mahkamah militer? Presiden Soekarno yang gagal dikudeta Westerling (tapi berhasil dikudeta “geger 1965”)? Pangeran Bernhard yang terkesan “immun” karena posisinya sebagai suami sang Ratu?

Entahlah. Orang bilang, di dalam perang yang menang jadi abu, kalah jadi arang. Semua ketiga tokoh di atas sudah “Rest in Peace”. Bagi orang-orang di “alam RIP”, soal kalah dan menang tidak lagi penting. Toh kehidupan sudah memberi setiap orang jatah kemenangan dan kekalahannya masing-masing. Kemenangan bagi seseorang, mungkin disebut kekalahan di mata orang lain. Begitu juga sebaliknya.

Yang jelas, cerita sejarah perang mungkin saja bisa jadi cerita menarik. Tapi sayang sekali nyaris tak ada cerita tentang damai di dalamnya.
Share:

Indonesia Menjadi Penyebab Kekalahan Amerika Pada Perang Vietnam ?

Banyak orang tahu Amerika kalah perang di Vietnam. Tapi yang tidak banyak orang tidak tahu adalah, salah satu sebab Amerika kalah di Vietnam adalah Indonesia. Kok bisa? Simak sejarahnya.

Amerika adalah negara terkuat di dunia selama beberapa abad belakangan ini. Kuat di bidang ekonomi, kuat di bidang militer. Sekedar untuk menggambarkan kekuatan militernya, kita bisa melihat dua fakta:

Pertama,
penerimaan devisa nomor satu di Amerika adalah dari ekspor senjata, baru kemudian dari ekspor film.

Kedua,
PENTAGON, Departemen Pertahanan Amerika Serikat adalah institusi pemegang hak cipta terbanyak di dunia. Kebanyakan penemuannya adalah di bidang persenjataan. Artinya, persenjataan Amerika sudah terbukti paling berkembang di dunia. Dua fakta ini menunjukkan betapa kuatnya Amerika.

Akan tetapi dengan segala kekuatan ini, Amerika kalah di Vietnam. Setidaknya dari 2,7 juta orang Amerika yang bertugas dari Vietnam tercatat 58.159 orang tewas, 1.719 hilang, dan 303.635 orang luka-luka (wikipedia). Memang jumlah ini lebih sedikit dari jumlah orang Vietnam yang tewas, tapi hengkangnya Amerika dari wilayah Indo Cina tersebut jelas-jelas merupakan fakta sejarah bahwa Amerika kalah dalam perang Vietnam.

Lalu apa hubungannya dengan Indonesia?
Tentara Amerika kalah dalam perang Vietnam karena tidak mampu menghadapi serangan gerilyawan Vietcong. Gerilyawan Vietcong sangat mengusai medan pertempuran di hutan-hutan. Mereka sangat menguasai teknik perang bergerilya.

Lalu darimana gerilyawan Vietkong belajar perang gerilya yang hasilnya menang perang lawan Amerika? Disinilah hubungannya perang Vietnam dan Indonesia.

Beberapa pimpinan gerilyawan Vietkong mengatakan bahwa mereka membaca buku “Pokok-Pokok Perang Gerilya” karangan Jendral AH Nasution dan menjadikannya pedoman mereka dalam menetapkan strategi. Nasution adalah salah seorang dari 3 Jenderal Besar bintang 5 di Indonesia.
Share:

RAHASIA 17 AGUSTUS 1945 YANG TIDAK DIAJARKAN DI SEKOLAH

Tujuh belas Agustus merupakan hari besar kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada tanggal tersebut, 66 tahun yang lalu merupakan hari paling bersejarah negeri ini karena di hari itulah merupakan awal dari kebangkitan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan sekaligus penanda awalnya revolusi. Namun, ada beberapa hal menarik seputar hari kemerdekaan negeri kita tercinta ini yang sayang jika belum Anda ketahui.

1. Soekarno Sakit Saat Proklamirkan Kemerdekaan
Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00 (2 jam sblm pembacaan teks Proklamasi), ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Saat itu, tepat di tengah2 bulan puasa Ramadhan.

‘Pating greges’, keluh Bung Karno setelah dibangunkan dr Soeharto, dokter kesayangannya. Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta.

Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. ‘Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!’, ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya; masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai…

2. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Dibuat Sangat Sederhana
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor, dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nanti selama lebih dari 300 tahun!

3. Bendera dari Seprai
Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!

4. Akbar Tanjung Jadi Menteri Pertama “Orang Indonesia Asli”
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar ‘orang Indonesia asli’. Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu. ‘Orang Indonesia asli’ pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan (1988-1993)

5. Kalimantan Dipimpin 3 Kepala Negara
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia. Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).

6. Setting Revolusi di Indonesia Diangkat Ke Film
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17 Agustus 1964, ‘Tahun Vivere Perilocoso’ (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul sebuah film – dalam bahasa Inggris; ‘The Year of Living Dangerously’. Film tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan Australia yg ditugaskan di Indonesia pada 1960-an, pada detik2 menjelang peristiwa berdarah th 1965. Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori film asing!

7. Naskah Asli Proklamasi Ditemukan di Tempat Sampah
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik.Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

8. Soekarno Memandikan Penumpang Pesawat dengan Air Seni
Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers Indonesia yang pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam, 13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali buang air kecil, tetapi tak ada tempat. Setelah dipikir, dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang tak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu kencang sekali, bersemburlah air seni itu dan membasahi semua penumpang.

9. Negatif Film Foto Kemerdekaan Disimpan Di Bawah Pohon
Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini. Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut, Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang. Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?

10. Bung Hatta Berbohong Demi Proklamasi
Kali ini, Bung Hatta yang berbohong demi proklamasi. Waktu masa revolusi, Bung Karno memerintahkan Bung Hatta untuk meminta bantuan senjata kepada Jawaharlal Nehru. Cara untuk pergi ke India pun dilakukan secara rahasia. Bung Hatta memakai paspor dengan nama ‘Abdullah, co-pilot’. Lalu beliau berangkat dengan pesawat yang dikemudikan Biju Patnaik, seorang industrialis yang kemudian menjadi menteri pada kabinet PM Morarji Desai. Bung Hatta diperlakukan sangat hormat oleh Nehru dan diajak bertemu Mahatma Gandhi.
Nehru adalah kawan lama Hatta sejak 1920-an dan Gandhi mengetahui perjuangan Hatta. Setelah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru bahwa ‘Abdullah’ itu adalah Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia marah besar kepada Nehru, karena tidak diberi tahu yang sebenarnya.’You are a liar !’ ujar tokoh kharismatik itu kepada Nehru.
Share:

AMERIKA KALAH PERANG KARENA INDONESIA


Banyak orang tahu amerika kalah perang di vietnam.Tapi yang tidak banyak diketahui orang bahwa salah satu penyebab amerika kalah di vietnam adalah indonesia.Bagaimana bisa? Mari kita simak latar belakangnya.

Sejak kemenangan sekutu pada perang dunia II amerika menjadi salah satu negara terkuat militernya,kita bisa melihat dua fakta.Pertama penerimaan devisa nomor satu di amerika adalah dari ekspor senjata.Kedua pentagon departemen pertahanan amerika serikat adalah institusi pemegang hak cipta terbanyak di dunia,kebanyakan penemuannya adalah dibidang persenjataan.Artinya persenjataan amerika sudah terbukti paling berkembang di dunia,bahkan internet yang kita gunakan saat ini pada awalnya dikembangkan untuk kepentingan militer amerika.

Dua fakta ini menunjukkan betapa kuatnya amerika secara militer,akan tetapi dengan segala kekuatan ini amerika kalah perang di vietnam.Setidaknya dari 2,7 juta orang amerika yang tugas di vietnam tercatat 58.159 orang tewas (*wikipedia).Memang jumlah ini lebih sedikit dari orang vietnam yang tewas,tapi hengkangnya amerika dari wilayah indocina tersebut jelas merupakan fakta sejarah bahwa amerika kalah perang di vietnam.Lalu apa hubungannya dengan indonesia?

Tentara amerika kalah perang dalam perang vietnam karena tidak mampu menghadapi serangan gerilyawan vietcong.Tentara gerilyawan sangat menguasai medan pertempuran di hutan hutan dan sangat menguasai teknik perang gerilya.Lalu darimana pemimpin gerilyawan vietcong belajar perang gerilya yang hasilnya menang melawan amerika? Disinilah sebabnya kenapa ada hubungan perang vietnam dan indonesia.Beberapa pemimpin gerilyawan vietcong mengatakan bahwa mereka membaca buku "Pokok pokok perang gerilya" karya jenderal AH Nasution dan menjadikannya pedoman mereka dalam menetapkan strategi.Nasution merupakan salah seorang dari tiga jenderal besar bintang lima di indonesia.Vietcong tidak berpatokan pada Mao Tse Tung yang juga ahli perang gerilya karena kondisi alam dan mayarakatnya berbeda.Kondisi alam dan masyarakat yang paling mirip dengan vietnam adalah indonesia.Karena itu apa yang tercantum dalam buku jenderal besar Nasution bisa diterapkan dalam perang vietnam.Jadi tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa amerika kalah perang (salah satunya) karena indonesia.Apa hikmahnya?

Tentu saja kutipan ini bukan untuk membangga banggakan sebuah perang dengan jutaan korban.Tetap saja perang adalah bencana dan kita berdoa agar tidak terjadi lagi.Akan tetapi fakta diatas menunjukkan bahwa pemikiran seorang anak bangsa indonesia bisa mempengaruhi peta dunia.Karena itu jangan ragu untuk berkarya menuangkan pikiran kita karena pemikiran tidak mengenal batas tempat dan waktu.Setelah kekalahannya di vietnam amerika pun belajar,amerika kini menghindari perang langsung kecuali didahului dari serangan udara yang bertubi tubi.Kami juga mendapat informasi dari berbagai sumber bahwa buku "Pokok pokok perang gerilya" karya jenderal AH Nasution ini juga menjadi bacaan wajib referensi militer negara negara besar dunia termasuk amerika sendiri untuk menghadapi perang gerilya.

Dari sejarah ini marilah kita belajar untuk memilih tindakan yang tepat di masa depan
Share:

Peristiwa bersejarah Kampung Masjid

“Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama”. Nama yang ditinggalkan oleh seseorang berbagai macam bentuknya. Ada yang meninggalkan karya nyata yang sangat bermanfaat bagi orang lain, ada yang meninggalkan sikap kepeloporan yang dapat dijadikan teladan.
Sikap kepahlawanan adalah sikap yang mempunyai keberanian yang luar biasa, berjuang tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan negara.  Sikap kepahlawanan itulah yang diperlihatkan oleh para pejuang-syuhada bangsa. Mereka gugur menyiram darahnya di persada ibu pertiwi. Mereka tidak sempat melihat “wajah” negerinya merdeka, tetapi anak cucu mereka menikmati kemerdekaan yang mereka perjuangkan. Banyak juga pejuang dan pahlawan yang mengalami pasang surut kemerdekaan serta cakar-cakaran merebut kekuasaan.
Di antara pejuang pelaku sejarah yang melihat dan mengalami perjalanan dan perkembangan negeri ini adalah alm. Kapten H.R. Asmadi (Letkol Purn). Beliau adalah KomAndan Pertempuran yang berhasil memporak-porandakan kedudukan Pasukan Belanda di Kampung Masjid (70 km dari Rantau Prapat). 18  Tentara Belanda ditewaskan 18 orang lainnya ditawan, tetapi tawanan itu tidak dianiaya apalagi dibunuh, malah dikembalikan ke induk pasukannya di Labuhan Bilik. Selebihnya sempat melarikan diri. Senjata yang berhasil dirampas 12 pucuk senjata LE, Stengun, 1 pucuk brengun MK III, satu unit radio penghubung, berpeti-peti peluru dan granat berhasil diangkut oleh pasukan H.R. Asmadi. Sedangkan di pihak pejuang hanya seorang yang gugur bernama Marwan dan beberapa orang luka berat dan ringan.
Pelaku  Sejarah Itu Telah Tiada
Asmadi adalah tokoh pejuang Komandan Pertempuran dalam penyerangan terhadap kubu Belanda di Kampung Masjid. Selaku pimpinan pejuang berhasil menyelundupkan 40 orang garilyawan menjadi buruh anemer Perkebunan Padang Halaban. Mereka siang hari menjadi buruh perkebunan yang dikuasai Belanda, sedangkan malam menjadi gerilyawan menyerang pos-pos pengawal Belanda untuk merebut senjata dan peluru. Mereka dikoordinir oleh Asisten Kebun  Kasdi dan pimpinan gerilyawan itu Sersan  Hamzah Johan, mereka hanya bergerak pada malam hari saja. Persenjataan mereka disembunyikan di suatu tempat hanya anggota gerilyawan itu yang tahu.
Pada hari Jumat sekitar pukul 08.20 pagi tanggal 15 Februari 2008 pelaku sejarah H.R. Asmadi telah berpulang ke Rahmatullah tutup usia 82 tahun, Pemberangkatan jenazahnya ke Taman Makam Pahlawan dari di rumah duka Jalan D.I.Panjaitan 164 Medan sekitar pukul 5 sore. Dengan diantar oleh karabat handai taulan, jenazah dimakamkan di Taman Pahlawan Jalan Sisingamangaraja Medan, yang dilanjutkan dengan upacara militer.
H.R. Asmadi lahir tanggal 27 Juli 1926 di Tanjung Balai meninggalkan seorang isteri bernama Rasdiana Siagian (80) dan 7 orang anak masing-masing bernama :
1.    Ir. Asmady Gentaran Siregar
2.    Hj. Roswita  Hanny Siregar
3.    Hartati Siregar
4.    Flora Sari Siregar, Dra.Apt
5.    Godang Riadi Siregar,SH
6.    Alm. Muda Yuda Siregar
7.    Achira Berti Siregar
Peristiwa Itu Dilestarikan
Peristiwa-peristiwa heroik di Labuhan Batu di antaranya penyerbuan terhadap kubu Belanda di tepi Sungai Kualuh  tanggal 5 Juni 1949 telah dilestarikan dan direkam dalam beberapa buku. Di antaranya adalah buku “Gerilya di Asahan Labuhan Batu 1947-1949″ yang ditulis oleh pelaku sejarah Letkol Mansur (1977), dalam buku “Kadet Brastagi” oleh Ikatan Kadet Brastagi (1980), dalam buku “Api Berkobar di Kampung Mesjid” yang diterbitkan oleh Yayasan Pelestarian Fakta Perjuangan Kemerdekaan R.I.(1995) dan buku lainnya.
Bukan saja peristiwa sejarah ini direkam dalam buku tetapi tokoh-tokoh penjuang dan para pelaku peristiwa sejarah itu, foto-foto mereka ukuran besar selalu ditampilkan dalam pameran-pameran “Foto Perjuangan” yang ditampilkan  dalam pameran itu, antara lain Kapten H.R Asmadi, Letnan Kelowo, Letnan Murad Hasyim, Letnan Zainuddin Zein, Letnan Hamid Zein dan lain-lain. Pameran foto-foto perjuangan telah dilakukan pada hari-hari bersejarah sejak tahun 1990.
Dengan dilestarikan peristiwa sejarah Kampung Masjid baik dalam bentuk buku maupun bentuk gambar jelaslah, bahwa peristiwa itu tidak akan hanyut dibawa oleh arus perjalanan masa dan tidak akan tertimbun oleh lumpur perjalanan waktu.
Strategi Penyerangan
Sebagai ilustrasi perlu kami ungkapkan mengenai strategi penyerangan terhadap kedudukan Belanda dari tepi Sungai Kualuh itu. Serangan direncanakan, dilakukan dari belakang asrama Belanda dan harus didesak sedemikian rupa agar Belanda mengundurkan diri ke arah sungai kemudian serdadu Belanda itu mencebur ke dalam sungai.
Kompi H.R. Asmadi menyerang dari tengah dengan dibantu oleh Letnan S. Guntur Harun Sakti dan Cek Mah. Kompi Letnan Nurdin dipimpin oleh Abdullah  Musa Letnan Murad Hasyim, Letnan Hamid Zein, Letnan Bustami, dan Letnan Zainuddin  Zein, sedangkan Kompi Letnan Kelowo, dibantu oleh Letnan Maryono, Sersan Jamin Sudarman, dan Sersan Saut.
Pasukan ini juga dibantu oleh rakyat dan turut melakukan penyerangan, persenjataan  pasukan cukup memadai dan peluru lebih dari cukup, karena peluru-peluru dan persenjataan banyak direbut dalam pertempuran-pertempuran yang dilakukan terhadap tentara Belanda dan Barisan Pengawal yang mengawal Perkebunan Belanda.
Komandan Pertempuran H.R. Asmadi telah menetapkan hari “H” penyerbuan adalah tanggal 5 Juni 1949 (malam). Semua pasukan berkumpul di Kuala Bangka, setelah makan malam mereka berangkat dengan menggunakan 30 buah perahu sesuai dengan formasi masing-masing sebagai  mana telah ditetap oleh Kamandan Pertempuran.  Telah ditetapkan “titik” untuk berpencar adalah Kampung Sungai Pinang. Pasukan ini sampai di tempat tersebut setelah melakukan perjalanan selama 2 jam dengan perahu.
Menyerang  Waktu Belanda Lengah
Ketika seluruh pasukan telah sampai di Kampung Sungai Pinang yang merupakan “titik” pencar, jam menunjukkan pukul 22.30. Pasukan mulai bergerak mengharungi rawa. Tidak diperkirakan dari semula pada jam tersebut air sedang pasang. Akibat air pasang sampai di pinggang menyebabkan gerakan pasukan sangat lamban sekali. Ketika jam  menunjukkan pukul  01.00, Kapten H.R.Asmadi belum memberi aba-aba penyerangan, padahal kubu Belanda makin dekat.
Setelah pasukan berada dalam jarak 20 meter jelas dilihat dalam kesamaran, penjagaan telah ditarik dari box-box yang ada. Tentara Belanda itu ada yang sedang tidur, ada yang bercelana kolor, pergi mandi dan sebagainya. Waktu itulah Kapten Asmadi memberi aba-aba dengan tembakan pistol tiga kali tanda penyerangan dimulai. Waktu itu jam menunjukkan 05.30.
Segera disusul dengan tembakan penindasan yang cukup gencar. Timbul kegaduhan yang luar biasa dari pihak musuh. Mereka mencoba menempati box mereka dalam keadaan bercelana kolor, tembakan brengun Belanda seperti hujan layaknya tidak ada henti-hentinya. Kemudian para gerilyawan berhasil masuk ke dalam box-box musuh dan berkelahi seorang lawan seorang, popor mulai bicara menghantam kepala musuh demikian juga pisau dan parang ikut bicara. Di tengah kesibukan dan kekalutan penyerangan itu terdengar teriakan kami menyerah “jangan bunuh aku,”
Pertempuran baru berakhir pukul 09.30 musuh yang masih hidup menyerah semua, ada juga yang sempat melarikan diri, di antaranya seorang Belanda bernama Smurrenburg. Mereka melarikan diri dengan perahu menuju Panei. Karena kedudukan Belanda sudah hancur maka bendera Belanda diturunkan, dirobek birunya dan tinggal Merah Putih dinaikkan ke puncak tiang.
Penghargaan Kepada Pejuang
Dari uraian yang sederhana ini jelaslah betapa perjuangan yang telah dilakukan oleh pejuang Labuhan Batu. Untuk sekadar mengenang jasa mereka, maka kami menyarankan agar nama H.R. Asmadi ditabalkan pada salah satu jalan di kota Rantau Parapat. Penghargaan ini berarti penghargaan kepada seluruh  pejuang Labuhan Batu umumnya dan pejuang yang menghancurkan kubu Belanda di Kampung Masjid khususnya.
Share:

Brigjen Hasan Basry

Brigjen Hasan Basry (lahir di Kandangan, Hulu Sungai Selatan, 17 Juni 1923 meninggal di Jakarta, 15 Juli 1984 pada umur 61 tahun) adalah seorang tokoh militer Indonesia. Ia dimakamkan di Simpang Tiga, Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Dianugerahi gelar Pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 110/TK/2001 tanggal 3 November 2001.

Biografi

Hasan Basry menyelesaikan pendidikan di Hollands Inlandsche School (HIS) yang setingkat sekolah dasar, kemudian ia mengikuti pendidikan berbasis Islam, mula-mula di Tsanawiyah al-Wathaniah di Kandangan, kemudian di Kweekschool Islam Pondok Modern di Ponorogo, Jawa Timur.

Setelah prolamasi kemerdekaan, Hasan Basry aktif dalam organisasi pemuda Kalimantan yang berpusat di Surabaya. Dari sini ia mengawali kariernya sebagai pejuang. Pada bulan Oktober 1945, ia berangkat ke Banjarmasin untuk mempersiapkan basis bagi kedatangan ekspedisi militer dari Jawa untuk memperkuat perjuangan menghadapi Belanda di Kalimantan Selatan. Ia membina hubungan dengan berbagai pergerakan perjuangan, diantaranya Lasykar Syaifullah. Akan tetapi, kegiatannya diketahui Belanda. Pada pertengahan tahun 1946, Belanda menangkapi tokoh-tokoh Lasykar Syaifullah. Hasan Basry berhasil meloloskan diri. Ia kemudian membentuk wadah perjuangan baru, Benteng Indonesia.

Bulan November 1946, Komandan Divisi IV ALRI di Jawa menugasi Hasan Basry untuk membentuk Batalyon ALRI di Kalimantan Selatan. Tugas itu dilaksanakan dengan cara melebur Benteng Indonesia menjadi menjadi Batalyon ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan. Ia menempatkan markasnya di Kandangan.. Selanjutnya ia berusaha menggabungkan semua kekuatan bersenjata di Kalimantan Selatan ke dalam kesatuan yang baru terbentuk itu.

Perkembangan politik di tingkat pemerintah pusat di Jawa menyebabkan posisi Hasan Basry dan pasukannya menjadi sulit. Sesuai dengan Perjanjian Linggarjati (25 Maret 1947), Belanda hanya mengakui kekuasaan de facto RI atas Jawa, Madura dan Sumatera. Berarti Kalimantan merupakan wilayah yang ada di bawah kekuasaan Belanda. Akan tetapi, Hasan Basry tidak terpengaruh oleh perjanjian tersebut. Ia dan pasukannya tetap melanjutkan perjuangan melawan Belanda. Sikap yang sama diperlihatkan pula terhadap Perjanjian Renville (17 Januari 1948). Ia menolak untuk memindahkan pasukannya ke daerah yang masih dikuasai RI, yakni ke Jawa.

Kemudian semua kesatuan Angkatan Darat di Kalimantan digabungkan ke dalam Tentara dan Teritorium VI/Tanjungpura yang kemudian menjadi Kodam VI/Tanjungpura. Letnan Kolonel Hasan Basry ditetapkan sebagai Komandan Sub Teritorium III Kalimantan Selatan.
Share:

Daftar 100 Makanan yang Diklaim Malaysia


Sebagai warga INDONESIA yang baik kita wajib mencintai negara kita dan menjaga aset bangsa seperti kesenian, makanan daerah dan lain-lain. Ini adalah 100 makanan yang sudah diklaim oleh negara tetangga kita Malaysia.

Tak hanya nasi lemak, laksa, dan bak kut teh yang diaku makanan asli Malaysia. Di tengah tudingan Malaysia telah mengklaim beberapa budaya asal Indonesia, Malaysia melancarkan aksi balasan. Bukan budaya yang mereka perdebatkan, negeri jiran menabuh genderang 'perang kuliner'.

Kata menteri pariwisata Malaysia, Ng Yen Yen, Malaysia akan mengajukan klaim atas sejumlah makanan asli Malaysia yang "dibajak" oleh negara lain. 

Makanan-makanan yang disebut asli Malaysia antara lain semacam sup mie pedas yang disebut 'laksa', nasi yang dimasak dengan santan yang terkenal dengan nama 'nasi lemak', nasi ayam Hainan, dan sup herbal iga babi yang disebut 'bak kut teh'.

Meski hanya empat makanan yang disebut-sebut, Malaysia ternyata punya daftar 100 makanan warisan kuliner kekayaan Malaysia, yang dimuat dalam laman Jabatan Warisan Negara, Kementerian Penerangan, Komunikasi, dan Kebudayaan. 

Aduh, ketupat dan nasi tumpeng termasuk yang diaku milik negeri jiran

Ini dia daftar makanan yang di labeli "truly Malaysia" yang datanya diperbarui pada Rabu 17 Juni 2009 : 

1. Nasi lemak, 
2. Nasi ayam, 
3. Nasi Kunyit (pulut kuning), 
4. Nasi Tumpang, 
5. Nasi Kerabu, 
6. Nasi Dagang, 
7. Nasi Himpit, 
8. Nasi Goreng Kampung, 
9. Nasi Ulam, 
10. Ketupat,
11. Lemang, 
12. Pulut Kukus Periuk Kera, 
13. Mee Mamak, 
14. Laksa, 
15. Mee Kari, 
16. Char Kuay Teow Pulau Pinang, 
17. Laksa Johor, 
18. Mee Siam, 
19. Bubur Pedas Sarawak, 
20. Bubur As-Sura. 
21. Bubur Sum Sum, 
22. Bubur Kacang Hijau, 
23. Sagu Gula Melaka, 
24. Kuih Bingka Ubi,
25. Rendang, 
26. Serunding, 
27. Ayam Percik, 
28. Manoh Pansoh, 
29. Masak Ayam Pedas, 
30. Gulai Tempoyak Ikan Patin, 
31. Ikan Bakar, 
32. Ikan Panggang Tanah Liat, 
33. Gulai Lemak Umbut, 
34. Gulai Lemak Cili Padi, 
35. Gulai Asam Rom, 
36. Kari Kepala Ikan, 
37. Kurma Daging/Ayam, 
38. Pajeri, 
39. Masak Ikan dan Pisang Dalam Buluh, 
40. Yong Tau Foo, 41. Daging Dendeng, 
42. Ayam Panggang, 
43. Botok-Botok Ikan, 
44. Sambal Tumis, 
45. Chili Crab, 
46. Tek Tarik, 
47. Cendol, 
48. Air Batu Campur, 
49. Air Kelapa, 
50. Air Selasih,
51. Hinava/Umai, 
52. Pekasam, 
53. Tempoyak, 
54. Otak-otak, 
55. Sambal Belacan, 
56. Cencaluk, 
57. Sambal Gesek Ikan Bilis, 
58. Sate/Satay, 
59. Yee Sang, 
60. Sata, 
61. Telur Pindang, 
62. Kerabu Mangga Muda, 
63. Acar,
64. Kuih Koci, 
66. Akok, 
67. Kuih Seri Muka, 
68. Kuih Cara, 
69. Kuing Bingka, 
70. Kuih Bakul, 
71. Kuih Bulan, 
72. Kuih Cincin, 
73. Kuih Bakar, 
74. Kuih Sepit, 
75. Apam Balik, 
76. Pisang Goreng, 
77. Keropok, 
78. Opok-opok, 
79. Karipap, 
80. Buah Melaka atau Ondeh-ondeh, 
81. Lempeng, 
82. bahulu, 
83. Dodol, 
84. Lempuk Durian, 
85. Wajik, 
86. Seri Kaya, 
87. Halwa, 
88. Agar-agar, 
89. Pulut Panggang, 
90. Tapai, 
91. Masalodeh, 
92. Putu Mayam, 
93. Maruku, 
94. Roti Jala, 
95. Roti Canai, 
96. Tosai, 
97. Penderam, 
98. Kuih Lopis, 
99. Laddu, 
100. Ubi Kayu.

Mari Kita Cintai INDONESIA Mulai Dari SEKARANG!!!!
Share:

Postingan Populer KCPI

PROFIL KCPI

Bantu Perjuangan KCPI

Bantu Perjuangan KCPI
Klik Donasi

Entri yang Diunggulkan

KCPI Siap Menjadi Narasumber Wawasan Kebangsaan

KCPI siap memberi materi sebagai Nara sumber Bidang Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan berlatar belakang sejarah perjuangan bangsa kepada ...